Cari Ketua Umum Baru Pengganti Setnov Lewat Munaslub, Golkar Diyakini Kembali Bangkit dan Berjaya
"Masihkah kita percaya dengan oknum yang ikut campur dalam pesta demokrasi di tubuh Golkar? Saya secara pribadi tidak mempercayai lagi peran oknum"
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mantan Anggota DPR-MPR RI Fraksi Partai Golkar Budi Supriyanto mengatakan, Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar, adalah sarana konstitusional dalam tubuh partai untuk mencari figur ketua umum baru pengganti Setyo Novanto.
Untuk itu Munaslub harus digelar untuk mencari figur yang paling cocok menggantikan posisi Novanto menjadi Ketua Umum Golkar.
"Maka syarat utama adalah figur calon Ketum Golkar yang secara individual bersih dari kasus hukum atau bersih dr dugaan keterlibatan kasus hukum, atau kata lain tidak ada cacat sama sekali dari kacamata hukum," kata Budi lewat pesan singkat kepada wartawan di Jakarta, Minggu (26/11/2017).
Budi menjelaskan, sosok pengganti Setya Novanto bukan cuma berkuasa secara struktural di Partai Golkar, tetapi juga harus mendapatkan penilaian dari, bahwa dirinya bersih.
"Siapakah yang dapat dijadikan sebagai lembaga penilai figur bersih itu? Apakah pemerintah? Apakah KPK atau aparat penegak hukum lainnya? Apakah penilaian dari internal partai politik?" tanya Budi.
Namun dirinya khawatir jika penilaian melalui internal Golkar, menjadi tidak obyektif dan cenderung salah.
"Munaslub di Bali membuktikan terpilihnya Setnov melalui penilaian internal tidak membawakan hasil. Bahkan isu diseputar Munaslub Bali, keterpilihan Setnov tidak terlepas campur tangan penilaian pemerintah (meskipun yang menilai adalah kader Golkar yang ada di pemerintahan), hasilnya juga nihil," katanya.
Hal ini terbukti bahwa sekarang Setnov terlibat kasus hukum. Bahkan secara politis penanganan kasus Novanto ini sangat tendensius untuk membumi hanguskan Golkar.
"Masihkah kita percaya dengan oknum yang ikut campur dalam pesta demokrasi di tubuh Golkar? Saya secara pribadi tidak mempercayai lagi peran oknum dalam menentukan masa depan Partai Golkar," katanya.
Baca: PDIP Belum Putuskan Usung Ridwan Kamil ke Jabar 1
Baca: Hari Ini Sampai Besok Bandara Ngurah Rai Tutup, Ini Daftar 7 Penerbangan yang Batal Mendarat
Budi mengaku tak ingin, nama kandidat ketum yang muncul belakangan, justru mengkerdilkan dan menghanguskan Golkar.
"Waktu yang tentuanya akan menjawabnya. Pesan saya sebagai orang yang ikut dibesarkan dan membersarkan Golkar, Waspadalah, jangan sampai Golkar masuk lubang yang sama dan terjebak dalam politik sandera dari aspek hukum dan politis," katanya.
Dirinya berpesan supaya Golkar dan kadernya harus mampu mandiri dan percaya diri. "Bahwa hanya kader Golkar dan Golkar sendiri yang mampu membesarkan golkar dan keluar dari krisis ini," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.