Erupsi Gunung Agung, Ribuan Ternak Juga Ikut Dievakuasi
Sebagian warga sudah melakukan evakuasi mandiri, dan sebagiannya memilih untuk bertahan di lokasi berbahaya.
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --- Radius 8 - 10 kilometer dari puncak Gunung Agung harus steril.
Pasalnya, gunung tersebut saat ini sudah pada level 4 atau awas.
Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan dalam radius tersebut, tidak hanya masyarakat yang diveakuasi, akan tetapi juga ternak.
Sutopo mengatakan terdapat 22 desa yang berpotensi terdampak erupsi Gunung Agung, dengan estimasi warga yang terdampak mencapai 90-100 ribu orang.
Sebagian warga sudah melakukan evakuasi mandiri, dan sebagiannya memilih untuk bertahan di lokasi berbahaya.
"Masih ada sebagian masyarakat yang belum mau mengungsi karena alasan masih aman, ternak, lahan pertanian, agama dan lain-lain. Ternaknya itu ada sapi, kambing ada babi," kata Sutopo dalam pemaparannya di kantor BNPB, Jakarta Timur, (27/11/2017).
Baca: Jarak Pandang di Besakih Hanya 300 Meter, Aktivitas Ekonomi Lumpuh
BNPB menghitung di wilayah yang berpotensi terdampak bencana Gunung Agung, terdapat sekitar 14.000 ekor ternak.
Sampai kemarin, Minggu (26/11), sudah ada sekitar 8.200 ekor ternak yang dievakuasi ke lokasi aman.
Ternak tersebut antara lain terdiri dari sapi sebanyak 6.742 ekor, kamping 832 ekor dan babi 624 ekor.
"Kita siapkan kendaran untuk evakuasi, ternak-ternak itu kita evakuasi ke peternakan di wilayah aman, ada di 43 titik di tujuh kabupaten," katanya.
Hari ini, yang berhasil dievakuasi oleh BNPB adalah 343 ekor sapi, 3 ekor babi, dan 38 ekor kambing.
Sementara yang masih bertahan di wilayah yang berpotensi terdampak adalah 5.457 ekor.
Baca: Pengacara Jawab Rumor Kepulangan Habib Rizieq ke Indonesia
Terhadap ternak yang belum dievakuasi, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan pihaknya masih terus berusaha meyakinkan pemilik ternak untuk menyingkir dari wilayah terdapak, dengan membawa serta ternak mereka.
"Kita memberikan imbauan ke pemilik ternak untuk mengungsi bersama ternaknya ke wilayah aman," ujarnya.
Dengan meningkatnya aktivitas gunung tertinggi di Pulau Bali itu, wilayah yang harus disterilkan dari masyarakat adalah radius 8 kilometer dari puncak gunung. Kecuali di arah Utara, Timur Laut, Tenggara, Selatan dan Barat Daya, wilayah sterilnya mencapai 12 kilometer.
22 Desa yang dikhawatirkan terampak bencana adalah desa Ababi, Pipid, Nawakerti, Datah, Bebandem, Jungutan, Buana Giri, Tulamben, Dukuh, Kubu, Baturinggit, Ban, Sukadana, Menanga, Besakih, Pempatan, Selat, Peringsari, Muncan, Duda Utara, Amertha Bhuana dan Sebudi. Di 22 desa itu, ada 90 ribu - 100 ribu orang.