Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Letusan Gunung Agung Diprediksi Tidak Akan Sebesar Letusan 1963, Ini Alasannya

"Sementara yang sekarang, semburan abu vulkaniknya (hanya) sekitar 3.500 meter (3,5km) sampai 4.000 meter (4km)," tutur Sutopo.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Letusan Gunung Agung Diprediksi Tidak Akan Sebesar Letusan 1963, Ini Alasannya
TRIBUN BALI/I NYOMAN MAHAYASA
Kepulan asap dan abu vulkanik berwarna merah menyala menyembur dari kawah Gunung Agung terlihat dari Desa Bunutan Dusun Gulinten, Karangasem, Bali, Senin (27/11/2017). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menaikkan status Gunung Agung dari level siaga ke awas setelah terjadinya peningkatan letusan dengan semburan asap dan abu vulkanik hingga ketinggian 3.400 meter. TRIBUN BALI/I NYOMAN MAHAYASA 

"Dan ini tidak kita ketahui akan terjadi sampai kapan," tutur Sutopo.

Baru separuh warga yang tercatat mengungsi

Dengan penetapan status bahaya tertinggi, yaitu level 4 atau Awas, masyarakat diminta tidak mendekati Gunung Agung dalam radius 8km. Radius itu ditambah 2km, menjadi 10km bagi kawasan di utara, timur laut, selatan dan barat daya gunung.

Ini berarti terdapat 22 desa yang warganya harus mengungsi. Meskipun begitu, dari total 90.000 sampai 100.000 jumlah warga di seluruh desa tersebut, BNPB mencatat baru "40.000 warga yang sudah mengungsi."

"Banyak yang belum mengungsi karena ternak mereka belum dievakuasi. Atau mereka masih merasa aman," lanjut Sutopo. "Sekarang di sana ada personil yang melakukan penyisiran. Kalau perlu dievakuasi paksa."

Dari total 14.000 ekor hewan ternak: sapi, babi dan kambing warga yang terdata, saat ini baru 5.400 ekor di antaranya yang telah dievakuasi.

Evakuasi dinilai sangat penting, mengingat Bali yang telah memasuki musim penghujan, membuat kemungkinan banjir lahar dingin, yaitu abu dan pasir hasil erupsi gunung yang hanyut dibawa hujan, semakin besar. Peristiwa ini telah direkam warga, terjadi pada Senin, (27/11), di Desa Muncan.

Berita Rekomendasi

Sumber: BBC Indonesia
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas