Siklon Tropis Cempaka Sebabkan Banjir, Longsor dan Puting Beliung di Pulau Jawa dan Bali
Cuaca ekstrem yang terjadi akibat pengaruh Siklon Tropis Cempaka telah menyebabkan bencana banjir, longsor dan puting beliung.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Cuaca ekstrem yang terjadi akibat pengaruh Siklon Tropis Cempaka telah menyebabkan bencana banjir, longsor dan puting beliung.
Sebelumnya, diberitakan BMKG telah menyampaikan peringatan dini adanya siklon tropis Cempaka yang berada di perairan sekitar 32 km sebelah selatan-tenggara Pacitan Provinsi Jawa Timur.
Dampak dari siklon tropis Cempaka berkuatan siklon 65 km per jam pada Selasa (28/11) adalah cuaca ekstrem seperti hujan deras, angin kencang, dan gelombang tinggi di Jawa dan Bali.
Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, mengungkap bahwa cuaca ektrem telah menyebabkan banjir, longsor dan puting beliung di 21 kabupaten/kota di Pulau Jawa dan Bali.
Baca: Warning BMKG! Siaga Cuaca Ekstrim 3 Hari ke Depan, Dampak Siklon Tropis Cempaka
Berdasarkan data sementara yang dihimpun Posko BNPB, bencana tersebut terjadi Kabupaten Situbondo, Sidoarjo, Pacitan, Wonogiri, Ponorogo, Serang, Sukabumi, Purworejo, Tulungagung, Semarang, Klaten, Malang, Wonosobo, Klungkung, Kota Yogyakarta, Gunung Kidul, Kulon Progo, Sleman, Bantul, Kudus, dan Sukoharjo.
"Daerah Pacitan yang paling dekat dengan siklon tropis Cempaka terjadi hujan lebat sehingga menimbulkan banjir dan longsor pada Selasa dini hari. Sungai-sungai meluap menyebabkan ribuan rumah terendam banjir," ujar Sutopo, melalui keterangan tertulis, Selasa (28/11/2017).
Banjir meluas terjadi pada 13 desa di 3 kecamatan yakni Kecamatan Pacitan (Desa Sirnoboyo, Desa Sukoharjo, Desa Kayen, desa kembang, Desa Ploso, Desa Arjowinangun, Desa Sidoharjo), Kecamatan Kebon Agung (Desa Purworejo, Desa Banjarjo, Desa Kebon Agung), dan Kecamatan Arjosari (Desa Pagutan, Desa Jatimalang, Desa Arjosari).
"Akibat dari banjir tersebut jalan lintas selatan lumpuh total," kata Sutopo.
Selain itu, hujan berintensitas sedang hingga tinggi juga terjadi meluas di wilayah Kabupaten Ponorogo Provinsi Jawa Timur.
Baca: Banjir Setinggi 1,5 Meter Hentikan Proses Belajar di SMKN 1 Kelautan Tanjungsari Gunungkidul
Sutopo mengatakan bahwa banjir dan longsor terjadi di beberapa tempat. Bahkan jalur Ponorogo menunju Pacitan lumpuh total tertutup longsor di Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo.
Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta juga tak luput dari bencana banjir, longsor dan puting beliung.
Banjir diketahui melanda 3 titik banjir di Kabupaten Gunung Kidul dan 2 titik di Kabupaten Kulonprogo.
Sutopo mengungkap bahwa beberapa permukiman terendam banjir hingga 1 meter. SMK Pelayaran dan SMP 3 Satosari juga terendam banjir sehingga proses belajar mengajar terganggu.
Kemudian, longsor terjadi di 22 titik yaitu 16 titik longsor di Kabupaten Bantul, 2 titik di Kabupaten Kulonprogo, 1 titik di Kabupaten Gunung Kidul dan 3 titik di Kabupaten Sleman.
"Longsor menimpa rumah dan menjebol tembok masjid Pondok Pesantren di Kulon Progo sehingga 3 santri luka ringan. Puting beliung juga melanda 56 titik di daerah Yogyakarta," pungkasnya.