Laporan wartawan Tribunnews.com, Imanuel Nicolas Manafe

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Disela-sela pidatonya dalam acara Kompas 100 CEO Forum di Hotel Rafless, Jakarta, Presiden Joko Widodo menyinggung masalah politik dan ekonomi jelang tahun politik.

Presiden Jokowi mengingatkan agar urusan politik dengan urusan ekonomi sebaiknya tidak dicampur adukkan.

"Saya hanya ingin kita semua membiasakan yang urusan politik biar lah urusan politik, yang ekonomi ya ekonomi. Jangan dicampur aduk," ujar Presiden, Rabu (29/11/2017).

Baca: Dikawal Paspampres, Jokowi Selfi Bareng Anggota Korpri di Monas

Presiden Jokowi memberi contoh tidak mencampur adukkan politik dengan ekonomi misalnya pelaku ekonomi seperti pengusaha tidak perlu 'nyambi' sebagai politikus.

"Jangan sampai Kadin juga nyambi politikus, misalnya. Akhirnya campur aduk nanti. Ini pengusaha atau politikus?" kata Presiden.

Menurut dian penting adanya sebuah sekat antara ekonomi dan politik.

Baca: Gerindra Berduka Kehilangan Bondan Winarno

"Yang urusan politik ya politik, silakan, tapi ekonomi jangan terpengaruh. Terpengaruh enggak apa-apa, sedikit saja, jangan mempengaruhi banyak," ucap Presiden.

Presiden juga mengatakan sejak tahun 2014 lalu, jawaban pengusaha ketika ia tanya selalu menunggu dan melihat situasi untuk melakukan investasi.

Baca: Polri Akan Jalin Komunikasi Dengan Ormas Keagamaan Hindari Adanya Sweeping Saat Natal

"Sampai sekarang wait and see terus. Orang kita tiap tahun ada Pilkada. Nanti tahun depan wait and see lagi. Pilpres Pak. ya kapan kita akan bekerja kalau seperti itu terus," tutur Presiden Jokowi.

Baca: Anggota DPRD dan Pejabat Jambi Ditangkap, Sejumlah Tempat Dipasang Garis KPK

"Sudah jelas angka-angka sudah jelas. Data-data sudah jelas. Marilah kita bekerja keras untuk memakmurkan untuk menyejahterakan negara ini," kata Presiden Jokowi.