Waspada Siklon Badai Baru Diperkirakan akan Muncul di Barat Sumatera
Usai siklon cempaka kini BMKG menemukan adanya siklon badai baru yang diprediksi akan muncul di barat Sumatera.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Dewi Agustina
"Cadangan beras pemerintah dari kuota Kemensos saat ini secara nasional pemerintah punya cadangan 278 ribu ton. Jadi untuk bisa memenuhi kebutuhan seluruh warga terdampak dari korban banjir longsor, termasuk di dalamnya Gunung Agung. Insya Allah pada posisi yang tercukupi," ujar dia.
Ditambahkannya salah satu kendala dalam penyebaran logistik dikarenakan posisi pos pengungsian yang berubah-ubah.
"Hanya titik pengungsi kan kadang mengalami pergerakan. Jadi kadang koordinasi dengan posko masing-masing kabupaten kota jadi penting, pagi ini berapa, nanti sore bisa berubah," sambung Khofifah.
19 Tewas
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan dampak siklon tropis Cempaka telah menyebabkan bencana banjir, longsor dan puting beliung yang di wilayah Jawa.
Daerah di DI Yogyakarta, Wonogiri, Pacitan dan Ponorogo adalah daerah yang paling terdampak karena berjarak paling dekat dengan siklon tropis Cempaka.
Pada Selasa (28/11/2017) siklon tropis Cempaka hanya berjarak 32 km sebelah selatan-tenggara Pacitan, Jawa Timur.
Menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dampak bencana banjir dan longsor menyebabkan 19 orang meninggal dunia.
Mereka yang meninggal dunia berasal dari 11 orang di Pacitan, 3 orang di Kota Yogyakarta, 1 orang di Bantul, 1 orang di Gunung Kidul, 2 orang di Wonogiri dan 1 orang di Wonosobo.
"Dari 19 orang meninggal dunia tersebut 4 orang adalah korban banjir dan 15 orang korban longsor," jelas Sutopo.
Ribuan rumah, ribuan hektar lahan pertanian, dan fasilitas publik terendam banjir. Aktivitas masyarakat lumpuh total di Wonogiri, sebagian daerah di Yogyakarta dan Pacitan.
Baca: Sejumlah Anggaran SKPD Pemerintah Kota Surabaya Dipangkas
Jalan lintas selatan yang menghubungkan Wonogiri hingga Ponorogo juga lumpuh karena tertutup longsor.
"Kerugian dan kerusakan ekonomi diperkirakan trilyunan rupiah. Pendataan dampak bencana masih dilakukan BPBD," ujarnya.
Pencarian dan penyelamatan korban longsor di Pacitan masih dilakukan. Dia informasikan juga bahwa beberapa daerah di Pacitan masih terendam banjir dan terisolir karena jalan tertutup longsor.