Elektabilitas Partai Golkar Merosot Hingga Angka 7,3 Persen Akibat Kasus Setya Novanto
Persoalan kasus korupsi yang menjerat Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto menggerus elektabilitas Partai Golkar di masyarakat.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persoalan kasus korupsi yang menjerat Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto menggerus elektabilitas Partai Golkar di masyarakat.
Hal tersebut terungkapkan dari hasil survei yang dilakukan Organisasi Kesejahteraan Rakyat (Orkestra).
Baca: Jokowi dan Prabowo Diprediksi Akan Kembali Bertarung Dalam Pilpres 2019
Survei dilakukan pada 6 hingga 20 November 2017 dengan melibatkan 1.300 responden dari 34 provinsi.
Tujuan survey untuk mengukur elektabilitas Parpol dan Capres serta kinerja pemerintahan Jokowi-JK.
Baca: 200 Orang Bertopeng Ridwan Kamil Susuri Sungai Kalimalang Di Bekasi
Ketua Umum Orkestra, Poempida Hidayatulloh mengatakan yang menarik dari temuan survei yaitu jebloknya elektabilitas Golkar dari 14 persen pada Pileg 2017 menjadi tinggal 7,3 persen saat ini.
"Polemik dualisme di tubuh Golkar dan kepemimpinan Setya Novanto yang tersandera kasus KPK, cukup berpengaruh terhadap elektabitas Golkar," ujar Poempida, Jakarta, Minggu (3/11/2017).
Baca: Anggota TNI Dikeroyok 20-an Orang Saat Menyambi Jadi Tukang Ojek di Bekasi
Melihat kondisi tersebut, Poempida mengusulkan agar partai berlambang pohon beringin tersebut segera mencari sosok ketua umum yang baru dan menguatkan kekompakan seluruh kader diinternal partai.
Baca: 8 Remaja Pengeroyok Dua Anggota Polsek Pondok Gede Diciduk Polisi
"Pak Airlangga bagus, dia figur yang bersih dan baik jadi bisa bangun citra Golkar kembali, dan diperlukan kelompok yang kuat, yang bersih, agar citra Golkar bangun lagi," ujar Poempida.