Jika AS Umumkan Yerusalem Ibukota Israel, Menlu: Membahayakan Proses Perdamaian
Retno mengatakan, dirinya menanyakan langsung kepada Joseph Donovan mengenai kebenaran dari informasi tersebut.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan dirinya telah membahas mengenai rencana Amerika Serikat yang akan mengumumkan Yerusalem sebagai Ibukota Israel dengan Dubes AS untuk Indonesia, Joseph Donovan.
Retno mengatakan, dirinya menanyakan langsung kepada Joseph Donovan mengenai kebenaran dari informasi tersebut.
Jika benar demikian, Retno telah menyampaikan kepada Joseph bahwa Indonesia sangat menaruh perhatian terhadap upaya perdamaian di Palestina.
“Kami menyampaikan bahwa apabila hal itu terjadi maka akan dapat membahayakan proses perdamaian antara Palestina dan Israel dan juga membahayakan perdamaian itu sendiri, stabilitas di Timur Tengah dan lain-lain,” ujar Retno di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (5/12/2017).
Baca: Gerindra Tunggu Sikap Golkar dan PDIP di Pilgub Jawa Barat
Baca: Ibu Negara Afghanistan Tertarik dengan Pancasila sebagai Pemersatu Indonesia
Retno juga telah mendapatkan jawaban dari Joseph bahwa Presiden AS Donald Trump belum mengambil sikap yang final terkait rencana pengumuman Ibukota Israel tersebut.
“Jadi jawabannya adalah sampai saat ini belum ada keputusan final dari Presiden Trump mengenai masalah ini,” ucap Retno.
Retno juga telah menyampaikan di berbagai forum internasional, bahwa Indonesia telah memiliki sikap terkait permasalahan yang ada di Yerusalem.
“Saya sampaikan lagi posisi jelas Indonesia mengenai masalah Yerusalem, jadi it’s very clear, Indonesia sent a very clear message, OIC (Organization of Islamic Conferrence) juga sudah mengirim message yang sama,” ucap Retno.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.