Priyo Budi Santoso : Airlangga Bukan Putra Mahkota Tunggal di Partai Golkar
"Jangan ada putra mahkota tunggal, itu tidak baik untuk demokrasi yang sudah kita bangun di Partai Golkar,"
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Dewan Kehormatan Partai Golkar, Priyo Budi Santoso menilai saat ini ada sejumlah pihak dari internal partai Golkar sedang membangun wacana pemilihan secara aklamasi kepada Airlangga Hartarto dalam Munaslub Golkar mendatang.
Baca: Siap Bersaing Dengan Airlangga di Munaslub Golkar, Titiek Soeharto: Kita Lihat Finalnya
Padahal, menurutnya, partai Golkar selama ini sudah membangun mekanisme demokrasi yang sehat di internal partai.
Selain itu, Priyo menegaskan bahwa Airlangga bulanlah seorang putra mahkota dari partai Golkar.
"Jangan ada putra mahkota tunggal, itu tidak baik untuk demokrasi yang sudah kita bangun di Partai Golkar," kata Priyo Budi Santoso saat ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (5/12/2017).
Baca: Titiek Soeharto Yakin Munaslub Golkar Untuk Ganti Setya Novanto Segera Berlangsung
Untuk itu, mantan Wakil Ketua DPR itu menilai sebaiknya upaya menggiring wacana aklamasi dalam pemilihan ketua umum Golkar dengan satu nama calon ketua umum segera dihentikan.
Priyo juga mengusulkan agar kesempatan untuk menjadi ketua umum Golkat dibuka seluas-luasnya kepada siapapun yang ingin maju.
Baca: Mendagri Tjahjo Kumolo Desak Emil Dardak Segera Mundur dari Jabatan Bupati Trenggalek
Karena, menurutnya, ada lebih dari 5 figur lain selain Airlangga yang berpotensi memegang pimpinan partai berlambang pohon beringin tersebut.
"Misalnya (selain Airlangga) ada Mbak Titiek (Soeharto), Idrus Marham, Azis Syamsudin dan Mahyudin," jelas Priyo.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.