Kecam Keputusan Trump Soal Yerusalem, PPP Akan Kirim Surat Protes ke Kedubes AS
Untuk itu, Trump sebaiknya jangan menggunakan sentimen dalam negeri dan lobi Yahudi demi kepentingan domestiknya.
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan mengecam keras kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang memindahkan ibu kota Israel ke Yerusalem.
"PPP melalui Komisi I DPR akan memanggil Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk menyampaikan sikap Indonesia yang tegas dan lugas," kata Ketua Umum PPP M. Romahurmuziy dalam keterangan tertulis, Kamis (7/12/2017).
Sikap resmi Indonesia juga untuk mendapatkan dukungan internasional agar bisa menjadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, pada pemilihan mendatang.
Baca: Kecam Keputusan Trump, Anggota Komisi III DPR Ingatkan Polisi Ancaman Terorisme
PPP juga akan berkirim surat protes ke Kedutaan Besar AS di Jakarta.
"Saya menyerukan agar rakyat AS juga mempertanyakan keputusan sepihak Trump. Karena selama ini, seluruh Presiden AS sebelumnya selalu menerbitkan memorandum enam bulan sekali untuk menunda keputusan Kongres AS," kata pria yang akrab disapa Romi itu.
Hal tersebut untuk meletakkan posisi AS tetap di tengah.
Sehingga dapat menyelesaikan persoalan antara Israel dengan Palestina yang belum tuntas.
"Pemindahan itu justru menempatkan AS pada posisi sama dengan Israel. Sehingga, di masa mendatang sangat sulit membayangkan AS mampu untuk mendapatkan kepercayaan internasional bisa berada di posisi tengah," katanya.
Romi meminta AS mencabut kembali keputusannya itu.
Baca: Viral Edaran untuk Warga Non-Muslim di Desa Rajeg, Ini Jawaban Kapolresta Tangerang
Caranya, menerbitkan memorandum dalam rangka menunda pemindahan dari Tel Aviv ke Yerusalem.
"Pemindahan itu juga menunjukkan kuatnya lobi Yahudi di pemerintahan Trump. Padahal, saat ini pemerintahan Trump tengah mengalami himpitan politik dalam negeri," tegasnya.
Oleh karenanya, Romi juga meminta Indonesia bersikap tegas terhadap AS.
Sikap tegas pemerintah dapat dilakukan dengan menyampaikan nota keberatan kepada Dewan Keamanan PBB.
"Khususnya atas langkah sepihak yang dilakukan oleh AS. Apalagi, pemindahan ibu kota hanya akan meningkatkan eskalasi ketegangan di kawasan Timur Tengah," katanya.
Selain itu, akan disusul dengan reaksi yang lebih keras daripada sekedar pernyataan.
Untuk itu, Trump sebaiknya jangan menggunakan sentimen dalam negeri dan lobi Yahudi demi kepentingan domestiknya.
"Karena, sikap AS hanya menunjukkan keberpihakan dan proteksinya kepada Israel," ucapnya