PKS Ingin Bantu Pemerintahan Jokowi Galang Dukungan untuk Palestina
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman menyatakan akan membantu pemerintahan Joko Widodo menggalang bantuan untuk Palestina.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hasanudin Aco
![PKS Ingin Bantu Pemerintahan Jokowi Galang Dukungan untuk Palestina](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/sohibul-iman_20171210_104905.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman menyatakan akan membantu pemerintahan Joko Widodo menggalang bantuan untuk Palestina.
Sohibul mengaku siap bekerja sama dengan pemerintah untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina yang semakin dirugikan dengan kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
PKS akan mendorong dan membantu pemerintah melalui lobi regional maupun internasional.
"Kami akan terus mendorong pemerintah dan siap bekerja sama dengan pemerintah berbagai upaya lobi-lobi dan kita galang bantuan untuk Palestina," ujar Sohibul di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Minggu (10/12/2017).
Sohibul juga telah menulis surat terbuka kepada Trump, "Saya secara pribadi menulis surat terbuka kepada Presiden Trump," ujar Sohibul.
Baca: Presiden PKS: Kami Akan Boikot Produk Amerika Serikat
Presiden Joko Widodo akan hadir pada Sidang Organisasi Kerja sama Islam (OKI) yang diselenggarakan di Istanbul, Turki pada (13/12/2017), untuk membahas pengakuan sepihak Trump terhadap Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
Menlu RI Retno Marsudi telah berada di Amman, Yordania untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Palestina dan Menlu Yordania.
Retno menyampaikan dukungan penuh Indonesia kepada Palestina.
"Kami mengapresiasi kunjungan Menlu ke Amman dan saya percaya Presiden Jokowi sudah memahami isu ini sehingga nantinya Indonesia bisa lebih berperan dalam mendorong perdamaian antara kedua negara," ujar Sohibul.
Sebelumnya, Trump secara resmi mengumumkan pengakuan AS terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada Rabu (6/12) siang waktu Washington DC.
Dia juga memerintahkan Departemen Luar Negeri AS untuk segera memindahkan kedutaan besarnya dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Selama ini, Yerusalem berada di pusat pusaran konflik antara Israel dan Palestina. Kedua belah pihak memperebutkan Yerusalem sebagai ibu kota mereka.
Perebutan kota suci bagi umat Muslim dan Kristen itu sudah dimulai sejak lama. Israel akhirnya berhasil merebut Yerusalem saat perang Timur Tengah pada 1967 silam.
Israel kemudian mencaplok daerah tersebut, tapi tak diakui oleh masyarakat internasional.
Untuk menegaskan penolakan tersebut, tak ada negara asing yang mendirikan kantor perwakilannya untuk Israel di Yerusalem.