Kosgoro, Soksi, dan MKGR Resmi Usulkan Airlangga Hartarto Sebagai Ketua Umum Golkar
KOSGORO, SOKSI, MKGR resmi mengusulkan Airlangga Hartarto untuk menduduki posisi Ketua Umum Golkar menggantikan Setya Novanto.
Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tiga organisasi kemasyarakatan (ormas) sayap Partai Golkar yaitu Kesatuan Gotong Royong (Kosgoro) 1957, Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), dan Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) resmi mengusulkan Airlangga Hartarto untuk menduduki posisi Ketua Umum Golkar menggantikan Setya Novanto.
Ketua Kosgoro 1957, Agung Laksono membeberkan alasan ketiga ormas memilih pria yang masih menjabat Menteri Perindustrian Indonesia itu untuk menggantikan Setya Novanto.
“Kami ingin memadukan kepemimpinan berkarakter, latar belakang pendidikan, kemampuan, dan kompetensi dalam seorang pemimpin Partai Golkar yang dinamis ini. Saya juga mengenal sosoknya yang tidak pernah memiliki masalah hukum.”
“Oleh karena itu kami memilihnya karena kami tidak ingin Partai Golkar kembali jatuh ke situasi yang sama. Saya percaya beliau lah yang mampu mengembalikan elektabilitas dan kepercayaan publik kepada Partai Golkar,” ungkapnya saat ditemui di kediamannya di Jalan Cipinang Cempedak II Nomor 23, Jakarta Timur, Minggu (10/12/2017).
Agung Laksono juga percaya pada kemampuan Airlangga Hartarto dalam menghadapi situasi yang dihadapi Partai Golkar bila benar-benar dipilih dalam Muasyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).
Menurutnya setelah Munaslub, pemimpin Partai Golkar yang baru akan dihadapkan pada situasi persiapan menjelang Pilkada serentak 2018 dan Pilpres 2019.
“Saya yakin pada kemampuannya untuk mengkonsolidasikan seluruh elemen Partai Golkar menghadapi kondisi tersebut. Kami juga ingin agar Partai Golkar segera menyelenggarakan Munaslub paling lambat 20 Desember 2017 mendatang untuk mengantisipasi kehadiran tahun politik yang tinggal hitungan hari akan hadir,” tegasnya.
Untuk mengawal tuntutan kepada DPP Partai Golkar tersebut, ketiga pimpinan ormas itu menyatakan akan membentuk posko.
“Kami akan bentuk posko Trikarya yang tempatnya akan ditentukan kemudian. Kami melihat momentum ini untuk membersihkan Partai Golkar dan partai ini tidak menghabiskan energinya untuk masalah internal tapi sudah berpikir untuk kepentingan bangsa,” pungkasnya.