Aksi Bela Palestina Bisa Memakan Dana Ratusan Miliar Rupiah
Itu semuanya adalah dana sukarela, dari teman-teman, dari umat yang ingin melihat adanya pembelaan terhadap Palestina
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Butuh uang untuk menggelar Aksi Bela Palestina.
Koordinator aksi tersebut, Zaitun Rasmin, mengatakan uang itu antara lain dibutuhkan untuk menyewa panggung, dan perlatan tata suara yang akan dihadirkan di Monas, Jakarta Pusat, pada hari Minggu ini (17/12).
Uang untuk mendanai aksi menurutnya sudah terkumpul, dari dana sukarela umat.
Namun demikian Zaitun Rasmin yang juga merupakan Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang hubungan luar negeri itu, tidak menyebut berapa banyak uang yang sudah terkumpul oleh panitia aksi.
"Itu semuanya adalah dana sukarela, dari teman-teman, dari umat yang ingin melihat adanya pembelaan terhadap Palestina," ujarnya kepada wartawan di kantor pusat MUI, Jakarta Pusat, Jumat (15/12/2017).
Zaitun Rasmin yang sempat sukses menggelar Aksi Bela Islam melalui Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI itu, mengatakan sejatinya dibutuhkan ratusan miliar rupiah untuk menggelar aksi.
Mulai dari perlengkapan panggung, tata suara, transportasi hingga konsumsi. Namun biaya yang dibutuhkan tidak sebesar itu, karena para peserta sudah mempersiapkan diri masing-masing.
Baca: Priyo Kritik Rapat Pleno yang Tetapkan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum
"Kalau dihitung-hitung bisa ratusan miliar (rupiah), tapi masing-masing datang dengan biayanya sendiri, dengan konsumsinya sendiri, itu menunjukan solidaritas bersama," katanya.
Aksi Bela Palestina, adalah aksi yang digagas oleh MUI, untuk merespon pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Melalui aksi tersebut, MUI, sejumlah organisasi kemasyarakatn (ormas) Islam serta sejumlah kelompok lain, akan menunjukan penolakannya atas penyataan Donald Trump.
Zaitun Rasmin mengatakan aksi tersebut akan dimulai dengan shalat subuh bersama di Monas, lalu dilanjutkan dengan orasi, serta pagelaran kesenian Islam.
Selain itu perwakilan massa juga akan menyambangi kantor Kedutaan Besar (Kedubes) AS untuk Indonesia, untuk mengirimkan petisi.
"Insya Allah aksi akan selesai jam sebelas (siang)," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.