TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik, Burhanudin Muhtadi menilai terpilihnya Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar merupakan hal yang wajar.

"Sebab, tiap calon ketua umum yang maju tidak terlepas dari radar penguasa. Karena umumnya yg berhasil menjadi ketua umum ada dalam radar kekuasaan," kata Burhanudin dalam diskusi bertema "Menakar Kepemimpinan Airlangga Hartarto untuk Kebangkitan Partai Golkar" yang diadakan di Jakarta, Sabtu (16/12/2017).

Direktur Indikator Politik Indonesia ini mengatakan segmentasi pemilih Golkar juga didominasi dengan massa yang memiliki kedudukan tinggi.

"Massa pemilihnya pun menginginkan ketua umum yg berada dalam radar kekuasaan," ujarnya.

Selain itu, terpilihnya Airlangga Hartarto mempunyai dampak positif, yakni akan lebih mudah melakukan konsolidasi.

"Dan dengan adanya aklamasi terhadap Airlangga maka Golkar juga tidak perlu repot-repot saling tikam di internal," kata Burhanuddin.

Selanjutnya untuk mengembalikan kejayaan Golkar, menurut Burhanudin, Airlagga bisa melakukan 2 hal, yaitu rebound terkait elektabilitas dan rebrand dengan menyodorkan pengurus yang youth friendly.

Pembicara lainnya, Ketua DPP Partai Golkar Happy Bone Zulkarnain mengatakan Airlangga Hartarto sudah menyiapkan beberapa gebrakan yang akan membawa membuat Golkar kembali berjaya.

"Kami memiliki tagline Menuju Golkar Bersih, Golkar Bangkit, dan Golkar Menang," ujarnya.

Dengan adanya DPRD di setiap daerah yang mencapai 3.000 kursi, Airlangga akan meminta setiap kader menarik 10.000 suara.

"Maka akan terkumpul 30 juta suara," kata Happy Bone.

Di tempat yang sama, Ketua Presidium Perhimpunan Masyarakat Madani Sya'roni mengatakan Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto hendaknya dalam penyusunan kepengurusan memberikan porsi yang lebih besar kepada figur-figur muda untuk menempati posisi inti.

"Jabatan Sekjend diberikan kepada anak muda," ujarnya.