Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pertahanan Terakhir Pro Status Quo Pengurus Partai Golkar

Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar yang sudah di depan mata, masih menyisakan polemik.

Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Pertahanan Terakhir Pro Status Quo Pengurus Partai Golkar
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Gerakan Muda Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia (tengah) bersama anggota GMPG lainnya memberikan keterangan kepada wartawan terkait usulan DPD Partai Golkar untuk mempercepat munaslub di Jakarta, Kamis (7/12/2017). GMPG mendukung usulan DPD Partai Golkar untuk mempercepat Munaslub untuk menyongsong perubahan dan kebangkitan Partai Golkar. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar yang sudah di depan mata, masih menyisakan polemik.

Mereka yang mendukung kepemimpinan sebelumnya, terus bergerak mencari dukungan.

Hal itu diuraikan oleh seorang sumber Tribun dari kalangan DPP Golkar, yang menjelaskan ada pergerakan di 'kubu
sebelah'.

Pergerakan tersebut menginginkan penggalangan dukungan untuk tidak mengubah komposisi pengurus DPP.

"Pasti ada. Dari kemarin 'kubu sebelah' sudah bergerak terus menggalang dukungan DPD," ucapnya saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta, Sabtu (16/12/2017).

Jelas dia, kubu yang mendukung pro status quo, saat ini bergerak diantara pengurus DPD tingkat 2.

Baca: Aksi Teatrikal Gambarkan Kepedihan Rakyat Palestina

Berita Rekomendasi

Pasalnya, 100 persen DPD tingkat 1 dan ormas Golkar sudah menyatakan dukungannya kepada Airlangga Hartato.

Namun begitu, dia mengatakan, akan ada intervensi dari DPD tingkat 1, untuk menyatukan suara mendukung perubahan kepengurusan.

"Jika diperlukan, akan ada intervensi itu. Makanya, harus dilihat betul pergerakannya se-masif apa," tukasnya.

Hal itu diamini oleh politisi muda Golkar, Ahmad Doli Kurnia yang mengatakan akan ada dua kekuatan yang bertarung di Munaslub mendatang. Mereka adalah kelompok yang pro terhadap perubahan dan mereka yang pro terhadap status quo. Perdebatan akan terlihat bukan pada pemilihan ketua umum, tetapi saat penentuan kepengurusan DPP.

"Rapimnas dan Munaslub akan menjadi wahana pertarungan pro perubahan dengan pro status quo. Karena di sekitar Airlangga, masih ada kelompok status quo yang berpotensi untuk mengusik," jelas dia.

Penentangan terhadap manuver pro status quo, lantang dibicarakan oleh politisi senior Golkar, Yorrys Raweyai.

Kata dia, harus ada perombakan di tubuh pengurus DPP Golkar. Bukan tanpa alasan, Yorrys mengaku banyak hal yang tidak beres pada saat kepengurusan Golkar hari ini. Jelas Yorrys, siapapun pengurus yang tidak bersih, harus diganti dengan kader yang lebih baik.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas