Megawati Pilih Andi Rahman Cagub Riau karena Berprestasi dan Peduli Lingkungan
Selain memiliki segudang prestasi, Megawati memilih Arsyadjuliandi Rachman atau dikenal dengan Andi Rahman lantaran peduli terhadap lingkungan.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri buka-bukaan soal pilihan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) mengusung Arsyadjuliandi Rachman dan Suyatno AMP, sebagai calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada Riau 2018.
Selain memiliki segudang prestasi, Megawati memilih Arsyadjuliandi Rachman atau dikenal dengan Andi Rahman lantaran peduli terhadap lingkungan.
Tercatat, Andi Rahman pernah mendapat penghargaan Kalpataru pada 2016 dan Satya Bumi Lestari tiga tahun berturut-turut, 2014-2016.
"Ir Arsyadjuliandi Rachman atau dikenal dengan Andi Rahman, dia banyak prestasi. Wakilnya adalah Bapak Haji Suyatno AMP, dia adalah Bupati Rokan Hilir, Kader PDI-P," ujar Megawati.
PDI Perjuangan resmi mengusung Arsyadjuliandi Rachman atau Andi Rachman dalam Pilkada Riau 2018.
Pengumuman itu disampaikan langsung oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P di Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (17/12/2017).
Saat mengumumkan bakal calon kepala daerah Riau, Megawati meminta seluruh kader partainya harus menaruh perhatian pada isu kelestarian lingkungan melalui politik hijau.
"Pengumuman pasangan calon gubernur dan wakil gubernur pada hari ini saya buat berbeda. Temanya tentang 'politik hijau', politik lingkungan. Hal ini saya maksudkan agar sebagai Partai Politik kita menaruh perhatian khusus terhadap hal ini," ujar Megawati saat membacakan pidatonya.
Presiden keenam RI itu menuturkan, Provinsi Riau kaya dengan sumber daya alam, namun ironisnya, berbagai persoalan lingkungan muncul.
Demikian juga Sulawesi Tenggara. Akibat eksploitasi tambang yang berlebihan, banyak pencemaran logam berat seperti merkuri.
"Kerusakan lingkungan seperti ini harus dihentikan. Saya sungguh sedih, masalah lingkungan ini sepertinya hanya menjadi persoalan LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) semata. Padahal ini persoalan kita semua," ucap Megawati.
"Berbicara lingkungan, menjaga hutan, dan keindahan alam raya Indonesia adalah tugas kita. Politik lingkungan adalah politik kekinian dan masa depan umat manusia," tambah dia.
Menurut Megawati, konsep politik hijau telah ia terapkan saat menjabat sebagai presiden.
Ia mengaku pernah menginisiasi Program Gerakan Penghijauan Nasional (GERHAN) di Gunung Kidul, Wonogiri dan berbagai daerah yang mengalami kerusakan lingkungan.
Selain itu, lanjut Megawati, dirinya tercatat menjadi Ketua Yayasan Kebun Raya Indonesia.
Saat itu, ia meminta para kepala daerah dari PDI-P agar membuat taman kota, hutan kota dan bahkan kebun raya.
"Dengan demikian, mari kita perkuat gerakan politik lingkungan sebagai kesadaran kita bersama. Alangkah nyamannya jika lingkungan hidup kita bersih. Sungai, dan selokan menjadi bersih, dilengkapi dengan taman-taman yang indah," kata Megawati.
Selain mengumumkan bakal calon kepala daerah di Riau, Megawati juga menyebut bakal calon kepala daerah lainnya. Di Pilkada Sulawesi Tenggara, partai berlambang banteng itu mengusung pasangan Asrun dan Hugua.
Sementara, pasangan Murad Ismail-Barnabas Orno diusung untuk maju pada Pilkada Maluku dan pasangan Marinus Sae-Emilia J Nomleni di Pilkada NTT.
Kader Golkar
Andi merupakan kader Partai Golkar yang juga telah diusung oleh partai berlambang pohon beringin itu. Sekretaris Jenderal DPP PDI-P, Hasto Kristiyanto mengaku tak mempermasalahkan hal itu. PDI-P percaya sosok Andi mampu membangun Riau lebih baik. Salah satu masalah yang disoroti adalah kebakaran hutan.
"Kerja sama ini justru untuk menjawab agar Provinsi Riau yang di masa-masa sebelumnya begitu banyak persoalan terkait dengan lingkungan, kebakaran, eksploitasi kekayaan alam yang berlangsung luar biasa," tutur Hasto.
Di samping itu, kata dia, PDI-P tak memiliki cukup kursi di Riau sehingga harus berkoalisi dengan partai lain.
Adapun di DPRD Riau, PDI-P hanya memiliki sembilan kursi. Sedangkan, untuk mengusung pasangan calon, dibutuhkan minimal 13 kursi. Adapun Golkar memiliki 14 kursi di Riau.
"Di Provinsi Riau, PDI Perjuangan tidak bisa maju sendiri sehingga kami bekerjasama dengan kekuatan parpol yang lain. Apalagi kalau kita lihat dalam sejarah Partai Golkar itu yang mendirikan adalah Bung Karno, bapak bangsa kita," tuturnya. (tribunnews/rek/kps)