Menkes Minta Masyarakat Tidak Takut Vaksin
Pemerintah menanggulangi masalah itu, dengan menggelar outbreak response immunization (ORI).
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyebaran virus difteri di Indonesia sudah tergolong Kejadian Luar Biasa (KLB) menurut Menteri Kesehatan (Menkes) Nila F Moeloek.
Pemerintah menanggulangi masalah itu, dengan menggelar outbreak response immunization (ORI).
Imunisasi masal kepada seluruh masyarakat yang berpotensi terserang difetri, yakni untuk semua orang yang berumur sampai 19 tahun, sudah dilakukan di 20 kabupaten - kota. Saat ini masih ada 70 kabupaten - kota lagi yang jadi target pemerintah.
"Namun provinsi lain kan sebenarnya dinas kesehatannya ada mereka sudah lakukan, itu kita harapkan sudah bisa sekaligus, sudah mulai dari sekarang," ujarnya kepada wartawan, usai menghadiri rapat soal difteri, di kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenkopolhukam), Jakarta Pusat, Selasa (19/12/2017).
Pencegahan menurutnya juga harus dilakukan terhadap orang-orang dewasa yang berpotensi. Mereka antara lain adalah petugas TNI-Polri, petugas kesehatan, serta mereka yang datang dari negara-negara yang memiliki permasalahan yang sama.
Baca: Titiek Soeharto Usul Sekjen Golkar dari TNI
"Karena ini terjadi di Indonesia saja. Saat ini terjadi di India, Myanmar, Venezuela, dan Bangladesh. Jadi kalau ada mereka yang datang, seharusnya kita tanyakan, sudah diimunisasi atau belum," ujarnya.
Kemenkes tidak bisa sendirian menanggulangi masalah tersebut. Nila F Moelok mengatakan pihaknya butuh bantuan dari TNI - Polri, Kementerian Dalam Negri (Kemendagri), serta dari pemerintah daerah (Pemda).
"Difteri sudah menjadi masalah di negara kita ini dan kami tentu demi keamanan meminta ratas dengan Kemenkopolhukam, dengan kementerian terkait. Intinya kami tidak mungkin bekerja sendiri," ujarnya.
Pemerintah menurut Menkes juga butuh dukungan dari masyarakat. Ia mengimbau kepada siapapun untuk tidak takut terhadap vaksin, dan tidak menganggap upaya pencegahan itu sebagai sesuatu yang buruk.
"Kami juga minta dalam hal ini ada beberapa masyarakat yang tidak mau diimunisasi. Jadi ini bisa menyebabkan daya tahan tubuh mereka ngga ada," katanya.