Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat: Besok Setya Novanto Tak Perlu Lagi Lakoni Drama di Persidangan

Posisi Setya Novanto dalam proses hukum korupsi KTP elektronik (e-KTP) semakin terpojok.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Pengamat: Besok Setya Novanto Tak Perlu Lagi Lakoni Drama di Persidangan
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Setya Novanto menjalani sidang perdana di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (13/12/2017). Sidang diskors majelis hakim untuk pemeriksaan kesehatan Setya Novanto. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Posisi Setya Novanto dalam proses hukum korupsi KTP elektronik (e-KTP) semakin terpojok.

Menurut Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Sebastian Salang, menyarankan sebaiknya Setya Novanto kooperatif selama proses persidangan.

Apalagi bila mencermati tingkah dan pola tindaknya selama kasus E-KTP berproses, Setya Novanto terlihat tidak kooperatif.

Baca: Menhan: Kesadaran dan Peran Warga Negara Akan Memberikan Daya Gentar Bagi Negara Lain

Bahkan banyak langkah yang terkesan sebagai drama politik untuk menghindari proses hukum.

"Drama politik yang dimainkan, menurut saya tidak menguntungkan bagi pak Novanto," kata Sebastian Salang kepada Tribunnews.com, Selasa (19/12/2017).

Berita Rekomendasi

Menurut dia, apapun penjelasan yang disampaikannya tidak akan lagi dipercaya publik.

Baca: Jokowi Ingin Perguruan Tinggi Tingkatkan Jumlah Wirausahawan

"Misalnya, skenario sakit jantung, masuk rumah sakit, lari dari rumah, tabrak tiang listrik dan sejumlah skenario lainya, tidak mempan lagi untuk membangun solidaritas dan simpatik publik," jelas Sebastian Salang.

Menurut Salang, tindak tanduk Setya Novanto selama ini justru menumbuhkan kebencian di mata masyarakat.

Oleh sebab itu, menurut dia pada proses sidang selanjutnya, diharapkan Setya Novanto kooperatif.

Baca: Dedi Mulyadi Usul Airlangga Hartarto Pimpin Golkar Selama 5 Tahun

"Tidak perlu lagi drama politik seperti pada persidangan diam tak mau bicara," ucapnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas