Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Survei Populi Center: 70 Persen Masyarakat Puas Kinerja Jokowi-JK di Bidang Ekonomi

Tingginya kepuasan masyarakat berbanding lurus dengan tingkat elektabilitas Jokowi menjelang Pemilihan Presiden 2019.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Willem Jonata
zoom-in Survei Populi Center: 70 Persen Masyarakat Puas Kinerja Jokowi-JK di Bidang Ekonomi
KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES
Presiden RI Joko Widodo (kiri) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla didampingi para istri, Iriana Joko Widodo (Iriana Jokowi) dan Mufidah Jusuf Kalla (Mufidah Kalla) berfoto bersama saat keluar dari Ruang Rapat Paripurna I, Gedung Nusantara, Kompleks MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (20/10/2014). Hari ini, Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI untuk periode jabatan 2014-2019. KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil survei Populi Center menyebut 70 persen masyarakat merasa puas terhadap kondisi perekonomian selama tahun 2017.

Hal tersebut terlihat dari kinerja Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla yang terus berupaya meningkatkan pembangunan ekonomi di Indonesia.

Hasil survei tersebut dipaparkan oleh peneliti Populi Center, Nona Evita, dalam diskusi media di Hotel Kartika Chandra, Semanggi, Jakarta Selatan, Rabu (20/12/2017).

"Secara keseluruhan, untuk rapor pemerintah dalam angka selama 2017 menunjukkan tingkat kepuasan masyarakat terhadap pemerintahan Jokowi-JK berada pada range 60-70 persen," kata Nona Evita.

Lebih lanjut, Nona mengatakan, tingginya kepuasan masyarakat berbanding lurus dengan tingkat elektabilitas Jokowi menjelang Pemilihan Presiden 2019.

Namun, Nona juga mengingatkan, bahwa tingkat kepuasan masyarakat belum tentu akan menghasilakan elektabilitas yang sama jelang pemilihan.

Berita Rekomendasi

ia mencontohkan bagaimana saat mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok diserang menggunakan politik identitas atau SARA padahal tingkat kepuasan warga atas kinerjanya saat itu tinggi.

"Ada peningkatan, namun yang harus diantisipasi adalah elektabilitas tingkat kepuasan itu berbanding lurus dengan tingkat elektabilitas, karena dalam Pilgub DKI contohnya tidak berbanding lurus,"

"Nyatanya, ada gap yang besar antara tingkat kepuasan masyarakat dengan Ahok tapi tidak memilih dia lagi. Hal ini terjadi karena ada imbas politik identitas secara keseluruhan," papar Nona Evita.

Diketahui, hasil survei Populi Center dilakukan selama bulan November 2017 dengan memberikan pertanyaan kepada 1.200 responden dan dipilih secara acak (multistage random sampling).(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas