Freeport Bangun Gedung Laboratorium Teknologi Untuk ITB
Gedung baru Laboratorium Teknologi XIV ITB 'The Freeport Indonesia Business Research Center’ diresmikan.
Editor: Adi Suhendi
Selain PTFI, pihak lain pun turut andil mewujudkan terbangunnya ‘The Freeport Indonesia Business Research Center.
Antara lain Noni Sri Ayati Purnomo, Adrianto Djokosoetono, Hatta Rajasa, dan Bakti S Ludin, Bank BCA, Triputra Agro, Bank BNI, dan Bank BTN.
Peresmian The Freeport Indonesia Business Research Center ditandai dengan upacara potong pita.
Gedung yang juga disebut Laboratorium Teknologi XIV Institut Teknologi Bandung - The Freeport Indonesia Business Research Center ini merupakan perluasan dari gedung lama yang diresmikan pada tahun 1954 dan perluasannya pada tahun 1962.
Gedung lama ini semula adalah gedung milik Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Penelitian Masalah Bangunan.
Gedung lama berciri arsitektur tropis dengan dibuatnya penahan sinar matahari langsung untuk mencegah panas ruangan yang berlebihan.
Penahan sinar matahari langsung ini juga dibuat di gedung yang baru dengan merancang ulang bentuknya.
Para Arsitek ITB melanjutkan upaya para Arsitek pertama Indonesia dalam mengembangkan arsitektur tropis.
Gedung baru ini dilengkapi dengan sel pengolah sinar matahari, sehingga listrik untuk seluruh pencahayaan gedung dapat disediakan oleh Pembangkit Listrik Tenaga Surya.
Sistem ini merupakan perluasan dari Laboratorium Manajemen Energi untuk Program Studi Teknik Fisika.
Jumlah energi listrik yang digunakan dipantau melalui monitor di setiap lantai dan kelas.
Dengan adanya ukuran jumlah listrik yang digunakan, maka gedung ini diharapkan membangun kesadaran penggunaan energi yang terbarukan di mahasiswa.
Setelah lulus diharapkan sedikitnya para lulusan membawa kesadaran penghematan listrik ke masyarakat luas, lebih baik lagi bila mereka aktif dalam mengembangkan energi yang terbarukan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.