Pengamat Anggap Tepat Langkah Golkar Tarik Anggota Fraksinya dari Pansus Angket KPK
Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto, berniat menarik anggota Fraksi Golkar dari Pansus Angket KPK.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto, berniat menarik anggota Fraksi Golkar dari Pansus Angket KPK.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, menyebut langkah Airlangga tersebut tepat bagi Golkar.
"Penarikan tersebut (anggota Golkar dari Pansus Angket KPK) merupakan langkah yang tepat bagi Golkar," ujar Ujang, ketika dihubungi Tribunnews.com, Selasa (26/12/2017).
Baca: Idrus Marham Sebut Ketua DPR Penganti Setya Novanto Diumumkan Pekan Depan
Menurut Ujang, selama ini citra Golkar dinilai hancur karena partai itu menjadi satu motor penggerak Pansus Angket KPK.
Alasan Airlangga berniat menarik anggota Fraksi Golkar dari pansus Angket KPK, tak lain agar citra Golkar kembali pulih.
"Alasannya ya demi mengembalikan citra Partai Golkar di masyarakat, jadi Airlangga ingin menarik anggota Pansus dari Golkar," imbuhnya.
Baca: Idrus Marham: Airlangga Ingin Golkar Tarik Anggotanya dari Pansus Angket KPK
Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia Jakarta ini menegaskan langkah tersebut tentu akan berdampak positif bagi Golkar.
Dampak positif yang didapat Golkar, di antaranya untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap Partai Golkar.
"Tentunya itu akan berkesinambungan dengan elektabilitas partai saat memasuki tahun politik 2018 dan 2019," katanya.
Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham mengungkap keinginan Ketua Umum Airlangga Hartarto untuk menghentikan Pansus Angket KPK.
Baca: Cerita Jusuf Kalla Ambil Keputusan Tangani Korban Tsunami Aceh 13 Tahun Silam
"Gini, saya konsultasi lama dengan Ketum Airlangga, untuk mengambil kebijakan bahwa ingin Pansus diakhiri pada persidangan masa yang akan datang, masuk (sidang) 9 Januari dan kami ingin saat itu sudah diakhiri," kata Idrus di kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Selasa (26/12/2017).
Menurutnya, jika masa kerja Pansus Angket belum usai, Anggota DPR dari Fraksi Golkar akan ditarik.
"Kalau tidak bisa diakhiri maka arahan ketum menarik anggota. Karena ini sudah cukup lama. Tadi kami harap kerja efektif ternyata masuk ke pusaran politik yang berkepanjangan, Golkar gak ingin seperti itu, karena Golkar tak sedikitpun ingin memperlemah KPK," kata Idrus.
Baca: Monas Jadi Primadona Masyarakat Saat Libur Natal, Tercatat 113 Pengunjung Datang
Idrus menjelaskan, Golkar ingin bisa sejalan dengan KPK dan lembaga penegak hukum lainnya.
"Harapan kami KPK dapat bersinergi dengan lembaga penegak hukum lainnya, jadi arahannya pada persidangan awal tahun 2018 sudah harus diakhiri," kata Idrus.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.