TRIBUNNEWS.COM - Masih ingat peristiwa tsunami di Aceh tahun 2004?

Tepat hari ini, Selasa(26/12/2017), 13 tahun tragedi Tsunami Aceh.

Pada 26 Desember 2014 gempa berkekuatan 9,1 sampai 9,3 skala Richter menguncang dasar laut di barat daya Sumatra sekitar 15-20 kilometer lepas pantai.

Tak lama berselang, gempa itu disusul gelombang tsunami menerjang pulau Sumatera hingga daratan Afrika.

Tsunami Aceh 2004 telah menorehkan duka mendalam bagi seluruh dunia.

• Tepat 13 Tahun Lalu Diterjang Tsunami Aceh dan Tetap Kokoh, Lihat Cantiknya Masjid Baiturrahman Kini

Sehari berselang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan tsunami di Aceh seebagai bencana kemanusiaan terbesar yang pernah terjadi.

Seperti dilansir Tribunstyle.com dari DW.com, Sekretaris Jendral PBB saat itu, Khofi Anna, menyebutkan bencana ini menewaskan 115.000 korban jiwa.

Data lain bahkan menyebutkan korban tewas mencapai 230.000 jiwa.

Indonesia dinyatakan sebagai kawasan paling terdampak parah.

Pemerintah Indonesia menyebut ada lebih dari 100.000 korban jiwa.

Tapi saat terjadi bencana besar itu ada 'keajaiban' terjadi.

Dari bangunan yang masih berdiri di antara puing-puing teruntuhan hingga kisah seorangg bocah yang selamat setelah beberapa hari terdampar.

1. Masjid 500 Meter dari Bibir Pantai, Kokoh!

Masjid Rahmatullah terletak sekitar 500 meter dari bibir pantai.

Tapi setelah diterjang gelombang tsunami, masjid ini tetap berdiri kokoh.

Padahal seluruh bangunan di sekitarnya rata dengan tanah.

Banyak warga takjub melihat 'keajaiban' ini.

Setelah tragedi itu foto Masjid Rahmatullah berdar di internet.

Gubernur Aceh Syamsudin Mahmud lah yang membangun masjid Rahmatullah pada tahun 1997 di Lhoknga, Aceh Besar.

2. Kisah Martunis

Dunia sempat dibuat geger dengan kisah seorang bocah bernama Martunis.

Martunis yang saat kejadian itu masih berusia 6 tahun sempat terombang-ambing di lautan selama 21 hari.

Sebuah batang pohon mengantarkannya ke rawa-rawa tempat makan Teungku Syiah Kuala.

Martunis ditemukan terdampar dengan mengenakan kaus bola tim nasional Portugal.

Proses evakuasi yang disiarkan televisi Inggris membuat kisah Martunis mendunia.

Kisah ini bahkan menyentuh perhatian Ketua Federasi Sepak Bola Portugal.

Martunis kemudian diundang menyaksikan laga Cristiano Ronaldo di Portugal.

3. Selamat Karena Naik Kubah Masjid

Tujuh orang selamat dari sapuan setelah menyelamatkan diri ke kubah masjid.

Tujuh orang ini berasal dari Desa Lam Teungoh dan selamat di atas kubah masjid Jami.

Konon saat kejadian tujuh orang melihat kubah diangkat oleh sosok berjubah putih.

4. Masjid Baiturrahman Berjarak 300 Km, Utuh!

Rumah ibadah satu ini juga kokoh berdiri meski diterjang air tsunami.

Rumah ibadah ini yakni Masjid Baiturrahim yang berjarak 300 km dari pusat gempa.

Masjid Baiturahman yang terletak di Banda Aceh ini menjadi lokasi terdahsyat terkena dampak tsunami.

Seluruh bangunan di sekitar masjid hancur.

Setelah diterjang tsunami, masjid ini terlihat masih utuh.

Masjid ini menjadi saksi bisu kedahsyatan tsunami Aceh 2004.

• Tsunami Aceh - 5 Video Saksi Abadi Gelombang Tinggi yang Terjang Serambi Mekkah Bikin Merinding!

5. Gadis Hilang Selama 10 Tahun

Fanisa Rizkia saat tsunami terjadi baru berusia 5 tahun.

Seluruh anggota keluarganya meninggal terhantam tsunami.

Setelah kejadian itu Fanisa tak diketahui keberadannya dan dinyatakan hilang.

Setelah 10 tahun, Fanisa ditemukan di Malaysia sebagai pembantu rumah tangga.

Fanisa rupanya menjadi korban human trafficking setelah kejadian itu.

Beruntung Fanisa mendapat majikan yang baik meskipun agen yang menyalurkannya tak pernah membayar gajinya.

Pemerintah Indonesia yang mengetahui kejadian ini langsung memulangkan Fanisa.

Fanisa kini hidup sebatang kara tapi setidaknya dia telah kembali ke tanah airnya.

(Tribunstyle.com/Verlandy Donny Fermansah)

Berita ini telah diterbitkan di TribunStyle.com dengan judul 5 Keajaiban Tsunami Aceh dari Masjid Masih Berdiri Kokoh hingga Kisah Mengharukan Dua Anak Ini

VIRAL: Pelakor Terjadi Lagi, Bukannya Amankan Natal, Polwan Ini Malah Bermesraan dengan Polisi Beristri!