Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Program Pertahanan Indonesia Tidak Akan Terpengaruh Sikap Donald Trump

Oleh karena itu, sambungnya, kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang akan menghentikan dukungan terhadap negara yang...

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Program Pertahanan Indonesia Tidak Akan Terpengaruh Sikap Donald Trump
youtube
Donald Trump 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia tidak akan didikte oleh negara asing untuk urusan apapun, termasuk untuk urusan pertahanan.

Pernyataan itu disampaikan Staf Ahli Bidang Ekonomi, Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Bondan tiara sofyan kepada wartawan di Jakarta, Jumat (29/12/2017).

Baca: Polisi Berlakukan Car Free Night di Bundaran HI-Monas pada Malam Tahun Baru

Oleh karena itu, sambungnya, kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang akan menghentikan dukungan terhadap negara yang menentang mereka, tidak akan mempengaruhi pertahanan Indonesia.

"Kita adalah negara yang memiliki kedaulatan, ketika kita memiliki kedaulatan, kita tidak bisa semena-mena didikte negara lain," ujar Bondan Tiara Sofyan, dalam pemaparannya di Restoran Seribu Rasa, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (29/12/2017).

Indonesia terhitung sebagai negara yang menentang kebijakan negri Paman Sam, antara lain terkait posisi Yerusalem.

Berita Rekomendasi

Indonesia melalui Presiden RI. Joko Widodo, berkali-kali menegaskan bahwa Indonesia menolak pernyataan Donald Trump, yang menyebut Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Posisi Indonesia adalah mendukung kemerdekaan Palestina.

Atas penolakan dari Indonesia serta mayoritas anggota PBB lainnya, Donald Trump kecewa atas sikap mayoritas anggota PBB itu, dan mengancam akan menyetop bantuan serta dukungan terhadap negara-negara yang menolak sikap mereka. Indonesia sendiri punya kepentingan dengan AS di bidang pertahanan.

Saat ini Indonesia yang bekerjasama dengan Korea Selatan, tengah membangun pesawat tempur canggih bernama KFX/KIX.

Dalam rangka pembuatan pesawat tersebut, dibutuhkan sejumlah sistem avionik dari perusahaan pertahanan asal AS, Lockheed Martin. Pemerintah masih terus merayu perusahaan asal AS itu, untuk mau menjual sistem avionik mereka.

Bindan Tiara Sofyan mengatakan pasca-pernyataan sikap Pemerintah AS tentang negara-negara yang menentang mereka, beluma ada pemberitahuan lebih lanjut dari Lockheed Martin yang menunjukan dampak dari sikap pemerintah Indonesia atas Yerusalem. Ia mengaku yakin, sikap Indonesia tidak akan mempengaruhi hal tersebut.

"Tidak hanya Amerika (yang punya sistem Avionik), kita bisa (beli) dari negara lain, mungkin itu. Kita tidak bisa disetir negara lain, hubungan kerjasama kita sebesar-besarnya untuk kepentingan negara ini," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas