Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

La Nyalla Cerita Pertemuannya dengan Prabowo: Saya Bukan Pegawainya Dia, kok Dia Maki-maki Saya!

La Nyalla Mahmud Matalitti memutuskan untuk tidak lagi menjadi kader Partai Gerindra.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in La Nyalla Cerita Pertemuannya dengan Prabowo: Saya Bukan Pegawainya Dia, kok Dia Maki-maki Saya!
TRIBUN MEDAN/Riski Cahyadi
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menyapa di depan simpatisan dan para kader partai pada Deklarasi pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dan Musa Rajeckshah (Eramas), di Lapangan Merdeka, Medan, Sumatera Utara, Minggu (7/1/2018). Paslon tersebut mendeklarasikan diri setelah diusung oleh enam partai, Partai Gerindra, PAN, Partai Golkar, Partai Nasdem, PKS dan Partai Hanura.TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - La Nyalla Mahmud Matalitti memutuskan untuk tidak lagi menjadi kader Partai Gerindra.

La Nyalla tak jadi maju pada Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur 2018.

Ia mengatakan, sempat digadang-gadang akan maju dari Partai Gerindra.

La Nyalla menerangkan, sempat mendapatkan surat mandat dari Prabowo 11 Desember lalu.

Surat mandat tersebut berlaku 10 hari dan berakhir pada Rabu (20/12/2017) malam.

Baca: Fadli Zon Nilai La Nyalla Kurang Berhasil Raih Dukungan Politik di Jatim

Dalam surat nomor 12-0036/B/DPP-GERINDRA/Pilkada/2017 itu dijelaskan bahwa nama La Nyalla sebagai cagub Jatim sedang diproses oleh DPP Partai Gerindra. Karena itu, selain diminta mencari mitra koalisi, La Nyalla juga diminta untuk menyiapkan kelengkapan pemenangan.

Berita Rekomendasi

Salah satu kelengkapan pemenangan, ucap La Nyalla, ia sempat diminta uang sebesar Rp 40 miliar oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Uang itu, untuk saksi dalam Pilkada Jatim.

Permintaan itu, saat La Nyalla melangsungkan pertemuan dengan Prabowo di Hambalang, Bogor, Sabtu (10/12/2017), bertepatan dengan Gerindra mengumumkan Mayjen (Purn) Sudrajat sebagai calon gubernur Jawa Barat.

"Saya dimintai uang Rp 40 miliar. Uang saksi disuruh serahkan di tanggal 20 Desember 2017, kalau tidak bisa saya tidak akan direkomendasi," ujar La Nyalla di Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (11/1/2018).

"Yang minta Bapak Prabowo kok," sambungnya.

Menurut La Nyalla, ia belum menyanggupi, menyerahkan uang sebesar Rp 40 miliar untuk Prabowo.

Uang harus diserahkan sebelum tanggal 20 Desember 2017.

La Nyalla mengaku dimarahi oleh Prabowo karena persoalan itu.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas