Kemenkes Targetkan Imunisasi Difteri Capai 90 Persen Pada Januari Ini
Kementerian Kesehatan menargetkan pemberian imunisasi Difteri mencapai 90 persen pada Januari 2018.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com,Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Kementerian Kesehatan menargetkan pemberian imunisasi Difteri mencapai 90 persen pada Januari 2018.
"Sekarang sudah hampir 65,12 persen kita lakukan imunisasi. Diharap di Januari akhir bisa 90 persen," Menteri Kesehatan Nila F Moeloek di Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Jumat (12/1/2018).
Baca: Masyarakat Bisa Menilai SBY Lebih Baik Dari Jokowi Jika TGPF Penyerangan Novel Baswedan Tak Dibentuk
Menurut dia, jika sebagian besar sudah diimunisasi, diharapkan daya tahan masyarakat bisa lebih kuat.
Nila pun memastikan semua kegiatan imunisasi Difteri terus dilakukan.
Outbreak Response Immunisastion (ORI) menurut Menkes, menjadi langkah yang ditempuh pemerintah untuk menyergap kuman dari Difteri.
Baca: Payudara Diremas Pemotor, Korban Awalnya Mengira Pelaku Ojek Online yang Mau Tanya Alamat
"Saya tiap hari juga mengingatkan tolong atasi Difteri ke dinas-dinas Kesehatan," ujar Nila.
Dengan angka capaian target 65,12 persen ini, kasus Difteri disebutkannya sudah mengalami penurunan, bahkan tidak ditemukan kasus baru.
"Dari spesimen yang masuk 70 persen tidak ditemukan susect difteri. Hanya 7 persen. Kalau klinis mencurigai itu tetap," ujar Menkes.
Baca: Pemotor Remas Payudara Seorang Karyawati yang Sedang Berjalan Kaki di Siang Bolong
Meski menurun, Nila memastikan stok vaksin untuk penyakit yang disebabkan kuman Corynebacterium Diptheriae ini lebih dari cukup.
"Karena produsen vaksin difteri, yakni perusahaan milik negara PT. Bio Farma, menghentikan ekspor (vaksin) ke 136 negara. Tidak ada alasan kita kekurangan vaksin," tegas Nila.
Baca: Makam Bayi Perempuan Dibongkar Orang Misterius di Cilacap, Ada Bagian Kain Kafan Hilang
Pemberian ORI oleh Kemenkes RI sebelumnya dilakukan di 3 provinsi, yakni Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat dengan sebaran di 85 kota maupun kabupaten.
Sedangkan pada Januari ini akan diperluas pada 8 provinsi, seperti Lampung, Sumbar, Sulsel, dan Aceh, dengan sebaran 73 kota maupun kabupaten.