Gerindra: La Nyalla Bukan Calon Yang Diajukan Prabowo, Wajar Diminta Kesiapan Duit
Habiburokhman mengatakan yang benar adalah La Nyalla ditanya oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto
Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Gerindra menegaskan tidak ada pemalakan atau pemerasan Rp 40 miliar terhadap bekas Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) La Nyalla Mattalitti terkait pencalonannya sebagai gubernur di Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur.
Ketua DPP Partai Gerindra Bidang Hukum Habiburokhman mengatakan yang benar adalah La Nyalla ditanya oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk terkait kesiapannya terkait dana saksi.
"Kalau soal uang saksi sangat masuk akal kalau empat puluh miliar. Banyak orang sudah hitung high cost politics. Itu hal yang sangat masuk akal dan sangat beralasan," kata Habiburokhaman saat diskusi 'Wajah Politik Pilkada 2018' di Cikini, Jakarta, Sabtu (13/1/2018).
Menurut Habiburokhman, uang tersebut sesungguhnya adalah untuk kepentingan dari La Nyalla sendiri karena dia bukan calon yang diajukan oleh Prabowo. La Nyalla mengajukan dirinya sendiri sebagai calon gubernur Jawa Timur.
Saat proses pengajuan diri sebagai calon itu lah Prabowo kemudian bertanya mengenai kesiapan La Nyalla. Menurut Habiburokhman, jumlah tersebut sebenarnya masih terbilang kecil jika dibandingkan dengan pencalonan yang lain.
Baca: Saya Ini Fighter. Siapa Pun Saya Hantam. Saya Tidak Pernah Takut pada Siapa Pun
"Yang mengajukan kan Pak La Nyalla bukan Pak Prabowo. Jadi Pak Prabowo mungkin menanyakan kamu kalau mau saksi saksinya gimana? siap nggak untuk pembiayaan saksi gitu. Itu kan kepentingan Pak La Nyalla sendiri," ujar Habiburokhman.
Sebelumnya, La Nyalla gagal diusung Partai Gerindra maju dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Jawa Timur pada Pilkada serentak tahun ini. La Nyalla mengaku dimintai uang oleh Prabowo sebesar Rp 40 miliar.
Menurut La Nyalla, Prabowo memintanya memberikan uang itu sebelum tanggal 20 Desember agar bisa direkomendasikan. La Nyalla sebenarnya mengatakan dirinya sudah menyiapkan dana tersebut. Namun La Nyalla hanya bersedia memberikan jika dia sudah resmi didaftarkan ke KPU Jawa Timur. Kata La Nyalla, Prabowo tidak sepakat dan kemudian marah.