TNI Kirim 53 Petugas Medis dan Obat-obatan ke Asmat
TNI ikut membantu penanggulangan bencana campak dan kekurangan gizi yang melanda warga Kabupaten Asmat, Papua.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - TNI ikut membantu penanggulangan bencana campak dan kekurangan gizi yang melanda warga Kabupaten Asmat, Papua.
Kapuspen TNI Mayjen TNI Muhammad Sabrar Fadhilah, mengatakan hari ini, Senin (15/1/2018), sebanyak 53 orang petugas medis TNI, sudah berangkat ke lokasi.
Dikutip dari siaran pers Mabes TNI, menurut Kapuspen sebanyak 53 petugas medis tersebut terdiri dari dokter spesialis dan para medis.
Selain itu TNI juga mengirimkan obat-obatan sesuai kebutuhan dengan prioritas Vaksin Campak dan Difteri serta Alat Kesehatan (Alkes).
"Satgas Kesehatan TNI KLB Asmat juga membawa logistik berupa bahan makanan siap saji sebanyak sebelas ribu seratus bungkus, untuk membantu warga Asmat yang terkena wabah penyakit,” katanya.
Baca: Jokowi Akui Penanganan Gizi Buruk di Asmat tidak Mudah
Data sementara yang diterima TNI, korban dari musibah yang terjadi di Kabupaten Asmat, antara lain 467 anak terkena campak, 487 anak divaksin, dan 1.052 anak sudah diobati dan mendapat pelayanan medis.
Tim dan barang bantuan tersebut, menurut Kapuspen sudah diterbangkan dengan Pesawat Hercules A-1326 dari Bandara Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Tugas mereka di Asmat adalah membantu tim dari Kodam Chendrawasih yang sudah terlebih dahulu turun.
Disamping bantuan dari TNI, menurut Muhamad Sabrar Fadhilah, Kementerian Kesehatan RI juga memberikan bantuan berupa obat-obatan yang dikirim bersamaan dengan pemberangkatan Satgas Kesehatan TNI KLB ke Kabupaten Asmat, Papua.
"Bantuan TNI dikirimkan, sesuai instruksi Presiden (Joko Widodo), kepada Panglima TNI (Marsekal TNI Hadi Tjahjanto) untuk membantu warga Asmat," katanya.