Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kemenkes Kirim 39 Tenaga Kesehatan ke Asmat, 11 Diantaranya Dokter Spesialis

Mereka melayani pengobatan umum, skrining kesehatan berupa status gizi anak dan balita, dan pemeriksaan tekanan darah

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Kemenkes Kirim 39 Tenaga Kesehatan ke Asmat, 11 Diantaranya Dokter Spesialis
Puspen TNI/Kolonel Inf Bedali Harefa, S.H.
53 personel Tim Medis yang tergabung dalam Satgas Kesehatan TNI Kejadian Luar Biasa (KLB) dalam rangka menanggulangi wabah penyakit Campak dan Difteri di Kabupaten Asmat, Dengan menggunakan Pesawat Hercules A-1326 tiba di Lanud Timika, Provinsi Papua, Selasa (16/1/2018). Kedatangan personel Satgas disambut oleh Bupati Asmat Bapak Elisa Kambu S.Sos. beserta Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, anggota DPRD dan Pemda setempat, bertempat di Aula Kesbang Pol Worocem, Kabupaten Asmat, Provinsi Papua. (Puspen TNI) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI terjunkan 39 tenaga kesehatan sebagai respon cepat terhadap Kejadian Luar Biasa (KLB) gizi buruk dan campak di Kabupaten Asmat, Papua.

Mereka nantinya akan melakukan pengobatan dan imunisasi untuk mengatasimasalah kesehatan tersebut.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes RI, Oscar Primadi mengatakan bahwa pengiriman tenaga kesehatan dari pusat (Kemenkes) penting dilakukan mengingat KLB gizi buruk dan campak butuh diatasi segera dengan sumber daya manusia (SDM) yang mencukupi dan mumpuni.

“Insya Allah hari ini (Selasa (16/1) akan dikirimkan tenaga kesehatan sebanyak 39 orang ke Kabupaten Asmat. Keberadaan mereka diharapkan bisa mengatasi KLB gizi buruk dan campak dan gizi buruk secara bertahap,” kata Oscar di Jakarta, Senin (16/1/2018).

Tenaga kesehatan yang dikirim ke sana, tambah Oscar, akan dibagi ke dalam dua tim, yakni tim pelayanan kesehatan primer yang akan dikirimkan ke Distrik Sawa Erma, Kolf Braza, dan Pulau Tiga.

Ada pula tim pelayanan kesehatan rujukan, tenaga kesehatan nantinya akan dikirim ke RSUD Agats.

Baca: Wapres: Seharusnya Gizi Buruk di Asmat tidak Terjadi

Berita Rekomendasi

Dari 39 tenaga kesehatan itu, 11 di antaranya merupakan dokter spesialis, yakni 1 dokter spesialis bedah, spesialis kulit kelamin, spesialis anestesi, spesialis obgyn, dan spesialis gizi klinik, 3 dokter spesialis anak, 3 dokter spesialis penyakit dalam, dan 4 dokter umum.

Adapula 3 orang perawat bedah dan 2 orang penata anestesi. Tenaga kesehatan lainnya, yakni tenaga gizi, tenaga kesehatan lingkungan, dan surveilans yang melakukan kegiatan dengan tugas yang telah ditetapkan.

Semua tenaga kesehatan tersebut bertugas untuk melayani pengobatan umum, skrining kesehatan berupa status gizi anak dan balita, dan pemeriksaan tekanan darah.

"Dilakukan juga promosi kesehatan berupa penyuluhan, edukasi, dan sosialisasi terutama terkait menjaga kesehatan diri," kata Oscar.

Selain pengiriman tenaga kesehatan, dilakukan pula Imunisasi campak.

Soal ketersediaan vaksin, masing-masing Puskesmas sudah melakukan pengiriman dan setiap Puskesmas sudah memiliki cold chain menggunakan tenaga solar.

Baca: 63 Anak Meninggal akibat Campak danGizi Buruk di Asmat

“Atas instruksi presiden, TNI telah mengirim Satgas kesehatan ke Asmat, nantinya di lapangan tim kesehatan yang dikirim Kementerian Kesehatan akan bekerja sama dan saling bahu-membahu dengan tim Satgas kesehatan yang telah dikirim TNI dalam mengatasi masalah gizi buruk dan campak di Asmat,” tegas Oscar.

Sebelumnya, pada Senin (8/1), pemerintah daerah (Pemda) membentuk 4 tim yang segera turun ke lapangan untuk melakukan pencegahan dan pengobatan serta pengiriman PMT.

Tim tersebut yakni tim Disitrik suator dan kolf braza, tim Distrik Fayit dan Aswi, tim Distrik Pulau Tiga, dan tim wilayah Distrik Jetsy dan Distrik Sirets.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas