RSPP Sebut Korban Ambruknya Selasar BEI Belum Ada yang Membutuhkan Psikiater
"Hanya dokter yang merawat masing-masing. Karena ini kan traumanya karena benturan benda tumpul."
Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - 7 korban runtuhnya selasar lantai Mezzanine Tower 2 Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) belum membutuhkan psikiater untuk pemulihan kejiwaan.
"Yang sampe psikologi belom ada. Belom ada laporan yang sampe harus memerlukan psikiater," kata Kepala Bisnis dan Manajemen Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Agus W Susetyo di Gedung H RSPP, Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Selasa (16/1/2018).
Baca: Bupati Lahat Jenguk Warganya yang Jadi Korban Ambruknya Selasar BEI
Ia mengatakan ketujuh pasien yang sempat dan masih dirawat di RSPP cukup ditangani dokter yang merawat pasien saja.
Menurut Agus, trauma yang dialami pasien dikarenakan benturan benda tumpul.
Beberapa pasien mengalami benturan benda tumpul di kepala, kaki, dan bahu.
Baca: Polda Metro Jaya Kumpulkan Organisasi Masyarakat, Ini Tujuannya
"Hanya dokter yang merawat masing-masing. Karena ini kan traumanya karena benturan benda tumpul. Ada yang di kepala, ada yang di bahu, ada yang di kaki," kata Agus.
Sejauh ini, dua dari tujuh pasien korban runtuhnya selasar lantai Mezzanine Tower 2 BEI yang dilarikan ke RSPP sudah pulang pada Senin (16/1/2018).
Dua pasien itu adalah Jonathan dan Angga.
Baca: Biaya Perawatan Wanita Hamil Korban Ambruknya Selasar Gedung BEI Ditanggung BEI
Sedangkan lima lainnya yakni, Sylvia, Imanuel, Daru, Siti Latifah, dan Nova masih membutuhkan perawatan dan belum bisa diwawancara.
Hingga saat ini, Agus belum mendapat informasi lebih jauh mengenai pasien yang bisa dipulangkan hari ini.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.