'Sebelum Runtuh Saya Dengar Suara Ketawa dari Mahasiswa Itu'
Tak lama kemudian terdengar teriakan ketakutan dan kesakitan dari korban runtuhnya selasar lantai 1 Tower II Gedung BEI.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suara gemuruh mendadak menggema dan mengejutkan orang-orang yang berada di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), kawasan Sudirman Central Bussines District (SCBD), Jakarta, sekira pukul 11.50 WIB, Senin (15/1/2018).
Tak lama kemudian terdengar teriakan ketakutan dan kesakitan dari korban runtuhnya selasar lantai 1 Tower II Gedung BEI.
Direktur Utama BEI Tito Sulistio menyebut korban ambruknya selasar lantai Mezzanine Tower II tersebut berjumlah sekira 20 orang.
Kebanyakan korban adalah mahasiswi Universitas Bina Darma, Palembang, Sumatera Selatan, yang kebetulan hari ini sedang melakukan kunjungan di BEI.
"Yang luka nggak sampai 20 orang. Tadi saya bantu angkat, sebagian besar mahasiswa, rata-rata perempuan, berasal dari Palembang. Mereka lagi visit (berkunjung)," kata Tito Sulistio saat ditemui di Pacific Place, kawasan SCBD, Jakarta, Senin.
Baca: Bupati Talaud Sri Wahyumi Melawan, Tetap Masuk Kantor Meski Sudah Dinonaktifkan
Menurutnya, korban paling berat adalah patah tulang.
"Saya pastikan tidak ada korban jiwa," tegasnya.
Tito memastikan seluruh biaya perawatan para korban di sejumlah rumah sakit akan ditanggung BEI.
Seorang pegawai BEI bernama Edi menceritakan kondisi korban ada yang memprihatinkan.
Ada yang patah tulang di bagian tangan dan kaki, beberapa di antaranya terlihat berdarah.
"Saya tadi sempat bantu. Ada yang tangannya patah. Ada yang berdarah juga tangannya," kata Edi ketika ditemui di depan Gedung BEI.
Saksi mata lainnya, Issa Almawadi, mengaku mendengar suara keras ketika selasar runtuh ke bawah.
Karyawan PT Bareksa, pilang saham itu mengatakan musibah terjadi menjelang penutupan sesi satu perdagangan saham.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.