Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tak Gunakan Kantor DPP, OSO Pilih Sewa Gedung Bernilai Ratusan Juta

Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Hanura Sumatera Barat, Marlis, mengatakan tujuan menempati kantor itu untuk mengembalikan aktivitas partai

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Tak Gunakan Kantor DPP, OSO Pilih Sewa Gedung Bernilai Ratusan Juta
youtube
Pengurus Hanura gelar rapat di Hotel Ambhara, Jakarta Selatan, Senin (15/1/2018). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kantor Dewan Perwakilan Pusat (DPP) Partai Hanura di Jl. Raya Mabes Hankam, RT.2/RW.3, Bambu Apus, Cipayung, pada Selasa (16/1/2018) siang, terlihat ramai.

Sejumlah politisi Partai Hanura terlihat berada di kantor itu.

Diantaranya, yaitu Sekretaris Jenderal Partai Hanura Sarifuddin Suding, Ketua DPP Partai Hanura Bidang Penanggulangan Bencana Partai Hanura, Patrika S. Andi Paturusi, dan perwakilan 16 DPD kubu Sudding

Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Hanura Sumatera Barat, Marlis, mengatakan tujuan menempati kantor itu untuk mengembalikan aktivitas partai ke tempat itu. Daripada menempati Kantor Sekretariat yang berada di The City Tower.

"Padahal, kami mempunyai kantor yang sangat bagus dibangun oleh Pak Wiranto dan ini hasil jerih payah kami bersama-sama untuk membangun ini. Tapi tidak digunakan. Hari ini kami kembali berkantor di sini. Kami mengembalikan marwah partai ke rumah kami," tutur Marlis di Kantor DPP Partai Hanura, Selasa (16/1/2018).

Baca: Anies Sebut Kerugian Kebakaran Museum Bahari Tak Ternilai

Dari sisi pengeluaran, kata dia, beraktivitas di kantor Bambu Apus itu tidak mengeluarkan biaya dibandingkan dengan di The City Tower yang menelan biaya partai hingga ratusan juta rupiah. Pengeluaran dalam jumlah besar itu, karena harus menyewa tempat.

Berita Rekomendasi

"Kami tidak mau pakai City Tower, karena sewa bayar juga di sana. Untuk apa di gedung bertingkat bagus itu ternyata kami menyewa di situ. Kami baru tau juga nyewa di situ dan uang partai untuk menyewa juga. Besar kabarnya, Rp 250 juta per bulan," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas