Jakarta Digoyang Gempa 6,1 Skala Magnitude, Ini Doa yang Harus Dipanjatkan saat Gempa
Banyak orang khawatir dan takut saat gempa bumi berguncang. Doa apa yang harus dipanjatkan jika menghadapi gempa?
Editor: Ravianto
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Gempa baru saja menggunjang Jawa Barat, Selasa (23/1/2018).
Guncangannya terasa di Jakarta, Karawang, Kota Bandung, dan sejumlah daerah di Jawa Barat.
Info dari BMKG menyebutkan gempa terjadi di Lebak Banten, bersekala 6,4 skala richter. Kedalaman gempa 10 kilometer.
"Gempa, terasa sekali di Taman Ganesa Bandung," ujar Tedi, pegawai kampus ITB.
Banyak orang khawatir dan takut saat gempa bumi berguncang. Doa apa yang harus dipanjatkan jika menghadapi gempa?
Selain Pasha 'Ungu', Inilah Pejabat yang Gaya Rambutnya Jadi Sorotan, Nomor 3 Disebut Pakai Wig https://t.co/ZprpWiwZZx via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) January 23, 2018
Dikutip dari laman nu.or.id, KH Abdul Karim atau Gus Karim, pengasuh Pondok Pesantren Al-Qur’an Azzayadi Solo mengunggah sebuah doa jika gempa bumi di Sukabumi tersebut.
Doa itu diberinya judul “Doa Ketika Gempa Bumi” yang dikirim via grup Whatsapp “Saya NU”.
Selengkapnya doa itu sebagai berikut:
ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢّ ﺇِﻧّﻲْ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﺧَﻴْﺮَﻫَﺎ ﻭَﺧَﻴْﺮَ ﻣَﺎ ﻓِﻴْﻬَﺎ، ﻭَﺧَﻴْﺮَ ﻣَﺎ ﺃَﺭْﺳَﻠْﺖَ ﺑِﻪِ؛ ﻭَﺃَﻋُﻮْﺫُ ﺑِﻚَ ﻣِﻦْ ﺷَﺮِّﻫَﺎ، ﻭَﺷَﺮِّﻣَﺎﻓِﻴْﻬَﺎ ﻭَﺷَﺮِّﻣَﺎ ﺃَﺭْﺳَﻠْﺖَ ﺑِﻪِ
Allâhumma innî asaluka khairaha wa khaira mâ fîhâ, wa khaira mâ arsalta bihi, wa a’ûdzubika min syarrihâ, wa syarri mâ fîhâ wa syarri mâ arsalta bihi
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kehadirat-Mu kebaikan atas apa yang terjadi, dan kebaikan apa yang di dalamnya, dan kebaikan atas apa yang Engkau kirimkan dengan kejadian ini. Dan aku memohon perlindungan kepada-Mu dari keburukan atas apa yang terjadi, dan keburukan atas apa yang terjadi didalamnya, dan aku juga memohon perlindungan kepada-Mu atas apa-apa yang Engkau kirimkan.”
Postingan itu, KH Abdul Karim tidak saja bermaksud menganjurkan kepada masyarakat untuk membaca doa itu pada saat itu juga, tetapi juga untuk dibaca sewaktu-waktu ketika terjadi bencana gempa bumi atau lainnya yang membahayakan keselamatan jiwa.