Kapolda Papua: Gizi Buruk Jangkiti Lebih dari 10 Ribu Anak di Asmat, Ini Sebabnya
Ia mengatakan angka anak yang terkena gizi buruk berada di kisaran antara 10.000 hingga 15.000 anak.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lebih dari 10.000 anak-anak di kabupaten Asmat, Papua, terjangkit gizi buruk.
Hal ini diungkapkan oleh Kapolda Papua Inspektur Jenderal Polisi Boy Rafli Amar, di Auditorium Mutiara PTIK, Jl Tirtayasa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (24/1/2018).
Ia mengatakan angka anak yang terkena gizi buruk berada di kisaran antara 10.000 hingga 15.000 anak.
"Yang mengalami gizi buruk, kalau kemarin ya cukup tinggi ya, kurang lebih di antara 10.000- 15.000," ujar Boy kepada awak media.
Boy mengatakan penyebab gizi buruk ini tak lain karena lokasi kabupaten itu yang cukup jauh dari pusat kota. Sehingga pendistribusian makanan menjadi sulit dan terhambat.
Apalagi, kata Boy, faktor cuaca juga turut berpengaruh. Beberapa aliran sungai mengalami pasang surut, yang berimbas pada tak selalu bisa dilewati oleh kapal yang mendistribusikan bahan makanan.
Lebih lanjut, Boy mengatakan pihaknya sudah melakukan segala cara seperti memberikan pelayanan kesehatan, distribusi makanan hingga vaksin.
Baca: Moeldoko: Demokratis Tanpa Diperkuat dengan Konstitusi Akan Anarkis
Akan tetapi, hingga saat ini masih dibutuhkan cadangan vaksin kurang lebih 2.000-3.000 vial.
"Itu bagus apabila kita stok. Sehingga waktu ke depan kita tetap bisa memberikan pelayanan vaksinasi kepada anak-anak. Khususnya mereka yang di daerah-daerah yang terpencil yang sulit dijangkau," ujarnya.
Ia juga mengatakan akses Puskesmas masih jauh dari lokasi anak-anak yang terkena gizi buruk tersebut.
"Mereka jauh dari Puskesmas dan sulit mendapatkan sarana transportasi. Andaikan ada, biaya untuk BBM cukup mahal. Jadi ada daerah-daerah yang oleh pemerintah daerah tidak terjangkau," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.