Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PDI-P: Sejak Awal Kami Tak Sepakat dengan Presiden soal Rangkap Jabatan

Basarah mengatakan banyak kebijakan pemerintah yang dipengaruhi oleh DPR yang diisi oleh partai-partai pendukung presiden.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in PDI-P: Sejak Awal Kami Tak Sepakat dengan Presiden soal Rangkap Jabatan
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Presiden kelima RI yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kanan) sebelum pagelaran teater kebangsaan berjudul Satyam Eva Jayate di Teater Besar Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Selasa (23/1/2018). Pagelaran teater kebangsaan tersebut digelar dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-71 Megawati Soekarnoputri. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekjen PDI-P Ahmad Basarah menyatakan partainya sejak awal tak sepakat dengan Presiden Jokowi soal larangan menteri di Kabinet Kerja merangkap jabatan sebagai pengurus partai.

Namun, karena PDI-P menghormati sikap Jokowi maka partainya merelakan putri Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani, melepas jabatannya selaku Ketua DPP saat ditunjuk sebagai Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK).

"Sejak awal sikap PDI-P tidak sependapat dengan sikap presiden itu. Tetapi karena kami menyadari untuk masalah pemerintahan kewenangan itu sepenuhnya ada di presiden sehingga sekalipun kami tidam sependapat, kami menghormati," kata Basarah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/1/2018).

Padahal, menurut dia, Jokowi akan lebih untung bila mengizinkan menteri-menterinya merangkap jabatan di partai.

Baca: Ada Menteri Rangkap Jabatan sebagai Pengurus Partai, Presiden Jokowi Dinilai Tidak Konsisten

Basarah mengatakan banyak kebijakan pemerintah yang dipengaruhi oleh DPR yang diisi oleh partai-partai pendukung presiden.

Ia menilai dengan banyak menterinya merangkap jabatan maka Jokowi akan lebih mudah dalam meloloskan kebijakan di DPR.

Berita Rekomendasi

"Karena banyak kebijakan-kebijakan pemerintah tergantung dan bergantung DPR sehingga seorang menteri dari parpol punya dua tanggung jawab. Tanggung jawab menjaga kinerja di kementeriannya dan tanggung jawab menjaga kepentingan politk presidennya," kata Basarah lagi.

Baca: BERITA FOTO: Apa Membuat Jokowi dan Megawati Terlihat Tertawa Terkekeh-kekeh?

Sebelumnya Menteri Sosial Idrus Marham tercatat sebagai pengurus di struktur Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar.

Idrus didapuk oleh Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto sebagai Koordinator Bidang Eksekutif dan Legislatif.

Dengan demikian, dua menteri dari Golkar diberikan keistimewaan lantaran diizinkan merangkap jabatan sebagai pengurus partai.

Padahal dibawal pembentukan Kabinet Kerja Jokowi melarang menterinya rangkap jabata agar fokus bekerja.

Penulis: Rakhmat Nur Hakim
Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: PDI-P: Sejak Awal Kami Tak Sepakat dengan Presiden soal Rangkap Jabatan

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas