TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menanggapi hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menilai partainya termasuk terancam tidak dapat memenuhi parliamentary threshold (PT) di Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.

LSI sebut lima partai yakni PPP, Nasdem, PKS, PAN, dan Partai Hanura terancam tidak penuhi PT dalam Pemilu 2019.

Nasdem berada di 4,2 persen, PKS di 3,8 persen, PPP di 3,5 persen, PAN di 2,0 persen, dan Hanura di 0,7 persen. Padahal, untuk lolos ke DPR, parpol harus mendapatkan 4 persen suara sah nasional di Pemilu 2019.

Bagi PKS, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menjelaskan, hasil survei selalu baik untuk menjadi cermin dan cambuk bagi Partai dibawah pimpinan Sohibul Iman.

"Dan kita memperlakukannya secara proporsional," ujar Ketua tim pemenangan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno di Pilgub DKI Jakarta, kepada Tribunnews.com, Kamis (25/1/2018).

Baca: AL di PHK Karena Disebut-sebut Pelaku Penyerangan Novel

Fokus PKS, lebih lanjut ia memaparkan, kemenangan 60 persen dalam Pilkada Serentak 2018. Setelah perolehan sebelumnya mencapai 52 persen di 2015 dan 56 persen di 2017 lalu.

"Karena ada korelasi antara kemenangan Pilkada dengan Pilpres," jelas anggota Komisi II DPR RI ini.

Memang kata dia, Pemilu 2019 akan berbeda dengan pemilu-pemilu sebelumnya karena bersamaan dengan Pilpres.

Kajian internal PKS menunjukan siapa yang mempunyai Calon Presiden (Capres) atau Calon Wakil Presiden (Cawapres) akan mendulang insentif elektoral yang signifikan.

Untuk itu pula, PKS telah mengumumkan sembilan Capres dan Cawapres kepada publik. Harapannya tak lain, agar meningkatkan elektabilitas Partai hingga 2019.

"PKS sudah mengumumkan dan meminta sembilan capres/cawapresnya bekerja keras meningkatkan elektabilitas partai," tegasnya.

Berikut 9 Capres/Cawapres PKS adalah:
1. Ahmad Heryawan,
2. Hidayat Nur Wahid,
3. Anis Matta,
4. Irwan Prayitno,
5. Mohamad Sohibul Iman,
6. Salim Segaf Al'Jufrie,
7. Tifatul Sembiring,
8. Al Muzammil Yusuf, dan
9. Mardani Ali Sera.(*)