Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BAZNAS Serahkan Bantuan untuk Pengungsi Myanmar

Setelah melewati perjuangan yang panjang, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) berhasil menyerahkan bantuan untuk pengungsi Myanmar

Penulis: FX Ismanto
zoom-in BAZNAS Serahkan Bantuan untuk Pengungsi Myanmar
TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO
Presiden RI Joko Widodo didampingi Ketua BAZNAS Bambang Sudibyo, Wakil Ketua BAZNAS Zainulbahar Noor, menyerahkan bantuan untuk pengungsi Myanmar di Coxs Bazar, Bangladesh berupa mobile clinic ambulance, lampu penerangan solar sel dan total semua senilai 6,9 Milyar lansung di lokasi pengungsian Cox Bazar, Bangladesh. Ahad (28/1/2018). Foto diambil melalui Video Conference di Cafe Ropisbak Ghifari, Jl. Raya Tebet Barat No. 48, Tebet, Jakarta Selatan dipandu oleh Deputi BAZNAS, Arifin Purwakananta dan Direktur BAZNAS Mohd Nasir Tajang. 

"Bantuan yang sudah ada selama ini, belum sepenuhnya dapat mengatasi masalah kesehatan. Ini berkenaan dengan jumlah pengungsi yang mencapai jutaan. Mereka masih berdatangan ke cakupan wilayah yang luas dan tersebar di perbatasan Myanmar-Bangladesh," katanya.

Terkait hal ini, imbuh Bambang, bantuan kesehatan yang dikerjasamakan BAZNAS dan CZM, adalah 2 mobil klinik dan 1 mobil operasional. "Diharapkan dengan fasilitas tersebut, para pengungsi yang jauh dan terpencil dapat dilayani dengan baik dan cepat," ucapnya.

Di samping itu, lanjut Bambang, posko kesehatan CZM yang sebelumnya hanya tiga, ditambah dua unit dengan pembiayaan sepenuhnya oleh BAZNAS.

"Untuk pendidikan, BAZNAS juga sedang menjajaki kolaborasi dengan CZM. Sebab, sangat banyak anak-anak usia belajar di kamp, dan CZM sendiri sudah membuka sekolah darurat untuk pendidikan agama dan pengajian Al-Quran di 35 titik yang hanya mampu menampung sekitar 1.750 murid," ujarnya. 

Video Conference BAZNAS.
Video Conference BAZNAS. (TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO)

Bambang berharap tragedi kemanusiaan ini segera berakhir dan segera ada solusi bagi para pengungsi yang nasibnya sungguh mengenaskan. "Kita tidak bisa diam saja ketika tahu ada saudara-saudara kita yang nasibnya seperti ini," ujarnya.

Bambang pun mengajak masyarakat Indonesia, terutama muzaki (wajib zakat) dan munfik (pembayar infak) untuk menyalurkan donasi melalui BAZNAS.

"Ini adalah peluang yang sangat besar untuk ikut berkontribusi meringankan beban saudara kita di Rohingya yang sekarang di Bangladesh jumlahnya lebih 1,5 juta jiwa," katanya.

Berita Rekomendasi

Daya Tembus BAZNAS

Sementara itu, Wakil Ketua BAZNAS Dr. Zainulbahar Noor, SE, M.Ec, menjelaskan, penandatanganan nota kesepahaman (MOU) dan perjanjian kerja sama (PKS) BAZNAS-CZM-ASEAB, dilakukan di Dhaka, ibu kota Bangladesh, Sabtu (26/1/2018).

"Kesepakatan tertulis setebal 15 halaman dengan appendix A-B, digelar pimpinan BAZNAS, CZM dan ASEAB di Dhaka, ibu kota Bangladesh, sebelum berangkat menyambut kedatangan Presiden Jokowi di kamp yang ditempati 1,5 jutaan pengungsi Rohingya di Cox's Bazar," kata Zainul.

Mantan Duta Besar RI untuk Yordania merangkap Palestina ini, menuturkan, usai penandatangan kerja sama, dari Dhaka rombongan melanjutkan perjalanan ke Cox's Bazar, Sabtu siang.

Guna memastikan kelancaran acara, jelas Zainul, saat di Dhaka, Ketua CZM, Dr Niaz Rahim, mengontak semua pejabat terkait seperti seorang perwira militer berpangkat letjen yang juga anggota Dewan Penasihat CZM dan seorang berpangkat brigjen penguasa pemerintah lokal Cox's Bazar. Sehingga, pada hari yang sama, otoritas setempat sudah mengeluarkan surat resmi untuk CZM sebagai pengelola yang berwenang mengoperasikan bantuan 2 mobil klinik dan 1 mobil operasional sumbangan muzaki BAZNAS.

"Fasilitas ini diperuntukkan bagi pengungsi Rohingya. Dengan demikian, proses kerja sama BAZNAS menggandeng ASEAB untuk pentransferan dana dan menjadikan CZM sebagai operator ketiga mobil tersebut menjadi legal. Karena BAZNAS telah mengikuti ketentuan Pemerintah Bangladesh, di mana organisasi di luar pemerintah tidak diperkenankan melakukan pengadaan mobil," ujarnya.

Menurut Zainul, dalam MOU dan PKS juga disepakati kerja sama pembangunan kamp medis selevel klinik di Cox's Bazar dengan biaya operasional selama 6 bulan Rp 3 miliar. Rincian anggaran tersebut, tandas Zainul, juga tercantum dalam Annex B MOU dan PKS BAZNAS-CZM.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas