Kisah Jokowi Tentang Sujud Syukur Danpaspamres dan Menlu Ketika Akan Tinggalkan Afghanistan
Jokowi mengakui ada kenekatan yang diambilnya saat memutuskan tetap berkunjung ke Afghanistan
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengisahkan enam jam kujungannya ke Kabul, Afghanistan, Senin (29/1/2018) sore.
Jokowi mengakui ada kenekatan yang diambilnya saat memutuskan tetap berkunjung ke Afghanistan ke kota yang tiga hari sebelumnya bom meledak dan menewaskan lebih 100 orang.
Pun beberapa jam sebelum tiba, ledakan juga terdengar dari kompleks Akademi Militer di Kabul.
"Saya datang ke kota ini tiga hari setelah bom meledak dan menewaskan lebih 100 orang dan beberapa jam sebelum tiba, ledakan juga terdengar dari kompleks Akademi Militer," kisah Jokowi dalam akunnya di Facebook, beberapa saat lalu, Selasa (30/1/2018).
Afghanistan adalah negara terakhir dari lima negara yang Presiden Jokowi kunjungi selama enam hari. Sebelumnya, Jokowi menyinggahi Sri Lanka, India, Pakistan dan Bangladesh.
Di setiap negara itu, Jokowi bertemu dengan para pemimpin pemerintahan dan kepala negara membawa misi ekonomi, perdagangan, politik dan perdamaian.
Antara lain menyepakati pengiriman gerbong kereta produksi PT INKA ke Sri Lanka, menghadiri KTT ASEAN-India di New Delhi, berpidato di Parlemen Pakistan, mengunjungi dan membawa bantuan untuk pengungsi Rohingya di Bangladesh, lalu terakhir, ke Afghanistan.
Baca: Polri Bantah Kapolri Berikan Pesan Pada Bacagub Jawa Barat Irjen Anton Charliyan
Karena itu Presiden Jokowi bisa memahami ketika pesawat Kepresidenan Republik Indonesia-1 lepas landas dari Bandar Udara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, Senin sore kemarin, menuju Tanah Air, Komandan Paspampres Mayor Jenderal Suhartono dan Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi sontak bersujud syukur di lantai kabin pesawat.
"Saya memahami kelegaan dan kesyukuran mereka, bahwa enam jam di Kabul dapat kami lewati dengan lancar," kenang Jokowi.
Kini Presiden Jokowi sudah kembali ke tanah air dari kunjungan ke lima negara yang dilakukan dalam waktu tujuh hari.
Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengatakan pesawat Kepresidenan Indonesia-1, yang membawa Jokowi dan Ibu Negara Iriana, mendarat di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, sekitar pukul 05.20 WIB, Selasa (30/1/2018). Kedatangan rombongan disambut hujan.
"Syukur Alhamdulillah, saya tiba di Tanah Air pagi ini dengan selamat," demikian tulis Jokowi bersyukur.
Dalam postingan sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan kendati hanya sehari, ini kunjungan bersejarah. Demikian Presiden Jokowi sampaikan kepada publik terkait keberaniannya untuk tetap melakukan kunjungan ke Afghanistan, Senin (29/1/2018), meskipun jelang keberangkatan terjadi teror bom bunun diri dan kontak tembak dekat Akademi Militer Ibukota Kabul.
Menurut Jokowi, ia dan rombongan tiba di kota Kabul, Senin (29/1/2018) saat hujan salju tengah mengguyur ibu kota Afghanistan itu, siang tadi.
Setkab.go.id menyebutkan, Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana serta rombongan tiba di Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan, Senin (29/1/2018) siang pukul 11.40 Waktu Setempat (WS) atau 14.10 WIB.
Udara sangat dingin, kisah Jokowi. Tapi Presiden Ashraf Ghani dan jajaran pemerintah Afghanistan menyambut saya dengan hangat.
"Saya melangkah dengan berpayung di atas karpet merah yang mulai tertimbun butir-butir salju. Di sisinya, pasukan jajar kehormatan tetap tegap memberi jalan," tulis Jokowi sembari memposting sebuah foto dalam laman Facebooknya @jokowi, Senin (29/1/2018) beberapa saat lalu.
Dalam foto tersebut, Presiden Jokowi mengenakan setela jas hitam berpadu dasi merah dan syal di leher, ketika bersama Presiden Afghanistan melangkah dengan berpayung di atas karpet merah yang mulai tertimbun butir-butir salju.
Kendati hanya sehari, bagi Jokowi, ini kunjungan bersejarah.
Karena terakhir kalinya Presiden Republik Indonesia ke Afghanistan adalah kunjungan kenegaraan Presiden Sukarno pada tahun 1961.
Doa untuk kedamaian Afghanistan pun dipanjatkan Presiden Jokowi.
"Terima kasih Presiden Ashraf Ghani, terima kasih Afghanistan, yang telah menyambut saya dengan hangat. Semoga Allah SWT menganugerahkan kedamaian di negeri ini," ucapnya.
Pada postingan sebelumnya, Presiden Jokowi menjelaskan bahwa di hari keenam lawatannya ke lima negara di Asia, ia terbang menuju Kabul, Afghanistan dengan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1.
"Seharian penuh di Kabul, saya akan bertemu dengan Presiden Ashraf Ghani, lalu Majelis Perdamaian Tinggi Afghanistan, dan mengunjungi Istana Darul Aman," jelasnya.
Beberapa hari lalu, Jokowi menjelaskan, kota ini diguncang bom mobil menggunakan ambulans, yang menewaskan lebih seratus orang.
"Lalu pagi ini terdengar kabar serangkaian ledakan juga terdengar di Kabul, tak jauh dari sebuah akademi militer," ucap Jokowi jelang keberangkatannya ke Kabul.
Seperti yang ia sampaikan di depan Parlemen Pakistan, hari Jumat lalu, umat Islam adalah korban terbanyak dari konflik, perang dan terorisme.
Datanya sangat memprihatinkan, kata Jokowi, 76 persen serangan teroris terjadi di negara Muslim dan 60 persen konflik bersenjata di dunia terjadi di negara Muslim.
Lebih jauh lagi, jutaan saudara-saudara kita harus keluar dari negaranya untuk mencari kehidupan yang lebih baik, 67 persen pengungsi berasal dari negara Muslim.
Ancaman radikalisme dan terorisme terjadi di mana-mana. Tidak ada satu pun negara yang kebal darinya. Serangan terorisme terjadi di hampir semua negara termasuk di Indonesia dan Pakistan, dan sekarang di Afghanistan.
"Apakah kita akan biarkan kondisi yang memprihatinkan ini terus berulang terjadi? Tentu tidak," tegas Jokowi.
"Kita tidak boleh membiarkan negara kita, dunia, berada dalam situasi konflik. Penghormatan kita kepada kemanusiaan, kepada humanity, seharusnya yang menjadi pemandu kita dalam berbangsa dan bernegara," ucapnya.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.