Adzan Maghrib Berkumandang, 4 Ribu Orang Padati Taman Ismail Marzuki
"Jadi bisa melihat juga dari layar lebar bila nggak kebagian melihat dari teropong," pungkasnya.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Adi Suhendi
![Adzan Maghrib Berkumandang, 4 Ribu Orang Padati Taman Ismail Marzuki](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/antrian-masyarakat-teropong-nomor-2-di-tim-cikini-jakarta-pusat-rabu-3112018_20180131_190732.jpg)
Laporan wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketika adzan maghrib berkumandang, seketika itu pula 4 ribu orang telah berada di dalam Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (31/1/2018).
Hal tersebut diungkapkan Koordinator Pelaksana Fenomena Gerhana Bulan Total, Eko Wahyu kepada Tribunnews.com.
Baca: BMKG Bogor Sarankan Lokasi Ini Bagi Warga yang Ingin Melihat Fenomena Langka Super Blue Blood Moon
Eko mengatakan berdasarkan pencatatan yang telah dilakukan, hingga Maghrib tercatat sekira 4 ribu orang dan diperkirakan masih akan bertambah.
"Hingga maghrib ini, sudah teregistrasi sekitar 3-4 ribu orang di TIM. Ini diperkirakan masih akan bertambah hingga angka 8 ribu," ujar Eko, di lokasi, Rabu (31/1).
Menurutnya, angka 8 ribu akan tercapai, mengingat antusiasme masyarakat yang besar.
Pihak TIM, kata Eko, menyediakan 16 teropong.
Baca: Kapolri Belum Balas Surat Kemendagri Soal 2 Jenderal Polisi Jadi Pejabat Gubernur
Keenambelas teropong ini disebar di Plaza Teater Jakarta, di dalam TIM.
Ia menjelaskan bahwa gerhana total akan mulai terjadi pukul 19.51 WIB dan mencapai puncaknya pada pukul 20.29 WIB.
TIM juga menyampaikan pihaknya menyediakan layar lebar dengan live streaming dari NASA terkait fenomena gerhana bulan total.
"Jadi bisa melihat juga dari layar lebar bila nggak kebagian melihat dari teropong," pungkasnya.
Baca: Jokowi Ancam Semua Kementerian Untuk Sederhanakan Aturan Investasi dan Ekspor
Sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, Senin (29/1/2018), mengingatkan bahwa fenomena gerhana bulan langka akan terjadi pada 31 Januari.
Disebut langka lantaran gerhana bulan total terjadi bertepatan dengan fenomena ‘supermoon’ dan ‘blue moon’, sehingga disebut sebagai fenomena 'super blue blood moon'.
‘Super blue blood moon’ merupakan sebuah fenomena yang belum pernah terjadi sejak 150 tahun lalu. Dwikorita memastikan, proses 'super blue blood moon’ kali ini akan dapat diamati dari Indonesia secara jelas.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.