Ternyata 'Super Blue Blood Moon' Bukan Istilah Astronomi
Ternyata istilah untuk fenomena gerhana bulan total 'super blue blood moon' bukanlah istilah astronomi.s
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ternyata istilah untuk fenomena gerhana bulan total 'super blue blood moon' bukanlah istilah astronomi.
Demikian disampaikan Ahli Astronomi Institut Teknologi Bandung (ITB), Lucky Puspitarini di Kompas TV, Rabu (31/1/2018).
"Super blue blood moon itu istilah populer. Istilah astronomi, ya gerhana bulan total," ujar doktor astronomi dari lulusan Observatoire De Paris ini.
Baca: Ribuan Warga Padati Masjid Raya KH Hasyim Asyari Untuk Laksanakan Gerhana Bulan
Puspitarini menjelaskan, fenomena alam gerhana bulan total adalah gabungan tiga kejadian alam, yakni super moon, blue moon dan blood moon.
Super moon sendiri adalah peristiwa ketika posisi bulan berada di posisi sangat dekat dengan bumi, sehingga terlihat lebih besar.
"Sehingga terlihatnya super gitu. Sebenarnya 14 persen lebih besar. Tapi itu disebut super moon. Lagi-lagi istilah itu bukan istilah asronomi, " jelasnya.
Baca: Fadli Zon Dikabarkan Akan Ikut Salat Gerhana Di Monas
"Istilahnya itu saat Bulan berada di titik terdekat (perigee)," tambahnya.
Lalu kata dia, ada blue moon, bulan biru.
Istilah ini merupakan hasil kesepakatan yang ingin menyebut ada bulan purnama kedua dalam satu bulan sistem kelender.
"Periode Bulan di bulan Januari, misalnya tanggal 1 atau 2, tergantung posisi kita, ada purnama pertama. Lalu 31 Januari ada purnama lagi," katanya.
Baca: Saksikan Keistimewaan Gerhana Bulan Super Blue Blood Moon Malam Ini