Rumah Mantan Deputi Operasi Basarnas Diteror, Saksi Dengar Suara Tembakan
Pelaku berciri-ciri pria berbadan tegap memakai jaket diduga meneror dengan cara menembakkan senjata api ke arah rumah
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Fajar Anjungroso
![Rumah Mantan Deputi Operasi Basarnas Diteror, Saksi Dengar Suara Tembakan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/tatang-zaenudin_20180204_153616.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mayor Jenderal TNI (Purn) Tatang Zaenudin mengalami tindakan teror di kediamannya yang berada di Jalan Bukit Pasir Nomor 49 RT/RW 001/02, Kelurahan Pasir Gunung Selatan, Kecamatan Cimanggis, Depok, Selasa (30/1/2018) siang.
Pelaku berciri-ciri pria berbadan tegap memakai jaket diduga meneror dengan cara menembakkan senjata api ke arah rumah mantan Deputi Operasi Badan SAR Nasional (Basarnas).
Di salah satu sudut ruangan terlihat ada lubang beserta retakan kaca disinyalir bekas tembakan.
Euis Sunarsih, selaku istri dari Tatang Zaenudin, menceritakan kronologis insiden tersebut. Dia mendengar ada suara tembakan pada Selasa sekitar pukul 14.30 WIB.
Baca: Wanita Hamil 9 Bulan Temui Hotman Paris, Pas Curhat Malah Dinasihati Netizen
"Saya sedang santai. Ada bunyi keras dar dar. Tembakan. Sampai kanopi bergetar. Kejadian bunyi begitu, tidak ada orang," ujar Euis sambil menunjuk-nunjuk lubang di dinding, saat ditemui di kediamannya, Minggu (4/2/2018).
Setelah mendengar suara tembakan tersebut, Euis langsung lari ke dalam rumah. Dia memanggil asisten rumah tangga untuk melihat apa yang terjadi di kediamannya. Semula dia menyangka ada pohon roboh menimpa rumahnya.
"Langsung bunyi begitu, seperti bangunan mau roboh. Saya lari ke rumah mencari pembantu takutnya ada pohon roboh. Tidak menyangka. Saya bertiga ke sana," kata dia.
Namun, setelah asisten rumah tangga melihat, ternyata ada lubang di salah satu sudut rumah. "Asisten saya melihat kaca. Kaca atapnya ada bolong," tuturnya.
Setelah itu, dia mengubungi suaminya yang sedang berada di Manado, Sulawesi Utara. Lalu, pihak keluarga sepakat menghubungi aparat berwajib.
"Saya langsung menghubungi bapak. Pak itu katanya ada yang nembak, sudah tenang. Langsung lapor. Bapak sedang ke Manado," tegasnya.
Dia meminta kepada aparat penegak hukum supaya memproses dugaan teror tersebut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.