JK Nilai Pekerja Kelelahan Sebabkan Crane di Matraman Ambruk
Selain itu, JK meminta kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk memperbaiki sertifikasi
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla telah meminta Menteri Pekerjaan Umum dab Perumahan Rakyat (PU PR) Basuki Hadimuljono untuk mengevaluasi kerja proyek Double-Double Track (DDT) yang mengakibatkan kecelakaan.
"Saya meminta kemarin Menteri PU, mengevaluasi semua. Yang menarik kecelakaan itu umumnya terjadi Sabtu-Minggu. Berarti kemungkinan sejak operator itu mungkin kurang istirahat begadang Sabtu-Minggu," kata Jk, ditemui di kantor Istana Wakil Presiden, Selasa (6/2/2018).
Untuk mencegah insiden tersebut terulang kembali, dia mengingatkan agar operator crane bekerja hati-hati.
Baca: Tudingan Ini yang Membuat SBY Laporkan Firman Wijaya ke Polisi
Selain itu, JK meminta kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk memperbaiki sertifikasi.
Meski telah ada sertifikasi, namun ia mempertanyakan apakah sertifikasi sudah sesuai standar prosedur.
Apalagi banyak pekerjaan menggunakan crane, seperti LRT, MRT, dan proyek pembangunan jalan tol. Semua bertumpu di crane.
Baca: Pria Ini Dijuluki ‘Manusia Ular’, Kulitnya Ganti 10 Hari Sekali
"Semua itu operator crane. Operator yang kerja di atas itu harus kami minta ke Menteri PU memberikan semua sertifikat. Berarti bisa saja karena begitu banyak kerja infrastruktur maka yang operasikan belun terlatih dengan betul. karena banyak pekerjaan," tambahnya.
Sebelumnya pada Minggu (4/2/2018) pagi, alat berat dan tiang penyangga proyek jalur kereta DDT di Matraman, Jakarta Timur, ambruk. Insiden itu menyebabkan empat orang tewas.