Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Puncak peringatan ulang tahun Partai Gerindra ke-10 yang diadakan di DPP Partai Gerindra, Ragunan, Jakarta Selatan, Sabtu (10/2/2018) diwarnai kesalahan pengucapan pancasila.

Acara ulang tahun Partai Gerindra diawali dengan pembacaan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, Pancasila, dan Sumpah Kader Gerindra.

Baca: Sandiaga Uno Beri Pelaku UMKM di Harapan Mulia 18 Gerobak

Tiga kader Gerindra yang membacakan masing-masing teks tersebut di hadapan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Hadir pula dalam acara tersebut Fadli Zon, Sandiaga Uno, Anies Baswedan, Hasyim Djojohadikusumo, Rachmawati Soekarnoputri, Ahmad Muzani, dan lain-lain.

Orang pertama secara lancar membacakan UUD 1945.

Baca: DKPP Akan Beri Sanksi Tegas Terhadap Penyelenggara Pemilu yang Tersangkut Politik Uang

Namun, ada kesalahan pengucapan yang dilakukan orang kedua saat membacakan Pancasila Sila kedua.

“Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia,” ucap petugas tersebut.

Salah pengucapan itu membuat ribuan kader Gerindra yang hadir di lokasi terdiam dan membuat pengucap segera meralat pembacaannya.

Baca: Penampilan Jokowi Hadiri Kondangan Pelatih Panahan di Bogor, Jas Birunya Jadi Perhatian

Setelah itu, sempat ada kesalahan lagi saat pengucapan Sumpah Kader Gerindra.

Saat memberi sambutan, Prabowo sempat menyinggung soal itu.

“Tadi ada kesalahan pengucapan, tapi yang perlu kita lihat adalah niat baiknya. Seperti pembawa bendera yang terjatuh, kita harus hargai semangatnya untuk bangun kembali,” ucap Prabowo diikuti tepuk tangan seluruh kader yang hadir.

Lebih lanjut Prabowo mendorong Partai Gerindra supaya lebih dari sekedar partai politik yang ikut Pilkada dan Pemilu.

Prabowo mengimbau seluruh kader agar membulatkan tekad menjadi bagian dari gerakan menuju cita-cita bangsa.

“Kita harus mengakomodasi keinginan rakyat yang mencari tempat yang tepat agar keinginannya sebagai warga negara tercapai,” katanya.