PMKRI Kutuk Penyerangan Gereja St Lidwina Gedog
"Mengutuk tindakan tersebut karena telah merampas hak dan kebebasan warga Negara Indonesia dalam menjalankan ibadah di Gereja Santa Lidwina," ujarnya
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia menyesalkan peristiwa yang menimpa umat Katolik Gereja Santa Lidwina Gedog yang diserang oknum yang ingin memecah belah perbedaan, keragaman, dan persatuan yang ada.
Menurut Ketua Presidium PP PMKRI, Juventus Prima Yoris Kago, kejadian ini harusnya tidak perlu terjadi di tengah negeri yang majemuk dan demokratis ini.
Baca: Penyerangan di Gereja Sleman, Umat Beragama Diimbau Tidak Termakan Hasutan Adu Domba
Karena, katanya, setiap orang Indonesia adalah warga Negara Indonesia yang mempunyai hak-hak asasinya yang dilindungi oleh Undang-Undang Dasar.
"Mengutuk tindakan tersebut karena telah merampas hak dan kebebasan warga Negara Indonesia dalam menjalankan ibadah di Gereja Santa Lidwina," ujar Juventus kepada Tribunnews.com, Minggu (11/2/2018).
Lebih lanjut, penyerangan tersebut selain merupakan upaya untuk memecah belah persatuan dan kerukunan yang ada juga mengancam hak asasi warga Negara dalam menjalankan kebebasannya untuk melakukan ibadah menurut agama dan kepercayaannya.
"Atas nama Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia, Saya menyatakan rasa empati yang mendalam atas kejadian yang menimpa umat Katolik di Gereja Santa Lidwina," ucap Juventus.
Baca: Usai Disalatkan, Jenazah Korban Kecelakaan Tanjakan Emen Dibawa Ambulan ke Pemakaman
Selain itu PMKRI juga mendesak Negara perlu hadir dan melakukan upaya-upaya preventif yang mencegah hal-hal tersebut kembali terulang.
Sekaligus melindungi setiap tumpah darah Indonesia dari usaha-usaha oknum atau kelompok tertentu yang ingin merampasa hak dan kebebasan orang lain dengan alasan dan tujuan apapun.
Ia juga menghimbau kepada setiap warga PMKRI di mana saja untuk tetap waspada dan tidak terprovokasi dengan kejadian ini.
Pesannya kepada seluruh anggota PMKRI dan warga negara untuk tetap menjaga persatuan dan kerukunan di antara sesama warga Negara.
"Dan terus membangun komunikasi yang tulus kepada semua saja demi tetap menjaga Indonesia dari tindakan-tindakan intimidatif dan destruktif atas nama apapun," ucapnya.
Baca: SETARA Institute Anggap Upaya Pemerintah Menciptakan Kerukunan Belum Maksimal
Selain itu ia juga mengharapkan dukungan terhadap kader-kader PMKRI Cabang Jogjakarta yang telah turun ke lokasi dan mendampingi umat Katolik Gereja Santa Lidwina dengan kekuatan penuh dan membantu pihak kepolisian menjaga kondusivitas di lokasi kejadian.
Diberitakan seorang pria membawa pedang menyerang peribadatan misa di Gereja St Lidwina Bedog, Yogyakarta, Minggu (11/2/2018) sekitar pukul 07.30 WIB pagi.
Dari informasi dan video yang didapat Tribunnews.com, pria yang tampak bersepatu PDL putih, kaos hitam dan membawa ransel itu tampak menguasai area altar.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.