Gubernur: Aceh International Marathon 2018 Sepi Pendaftar Gara-gara Isu LGBT
Disampaikan oleh Gubernur Aceh Irwandi Yusuf sejak seminggu pendaftaran dibuka, peminat lomba lari 42km maupun 21 km itu masih sedikit.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menjelang pelaksanaan Aceh Internasional Maratahon 2018 di Sabang pada 28 Juli 2018 mendatang, pendaftar event bertaraf internasional itu masih sepi.
Disampaikan oleh Gubernur Aceh Irwandi Yusuf sejak seminggu pendaftaran dibuka, peminat lomba lari 42km maupun 21 km itu masih sedikit.
Baca: Duh, Pensiunan Provos Polisi Ditangkap Bawa Sabu! Begini Penangkapannya
"Jumlah yang mendaftar, baru seminggu kami buka hanya baru 200 yang mendaftar," kata Irwandi di kantor Wakil Presiden RI, Jalan Medan Merdeka Utara, Selasa (13/2/2018).
Irwandi mengatakan sepinya pendaftar lantaran adanya isu penolakan terhadap Lesbian Gay Biseksual Transgender (LGBT) di Tanah Rencong itu.
"Jadi pendaftaran udah dibuka, memang kami mengalami agak kesulitan dikit gara-gara LGBT,"ujar Irwandi.
Selain itu, adanya kesalahpahaman mengenai kostum yang akan dikenakan, ujar Irwandi, seharusnya tak jadi masalah, mengingat pelari perempuan tak harus mengenakan jilbab dan laki-laki harus mengenakan sorban.
"Kemudian gara-gara salah paham tentang kostum, baju. Kita kan, pertama kali ini (digelar) di Sabang. Kami gak katakan (perempuan) harus pakai jilbab semua pelari, atau pakai sorban untuk pelari laki," kata Irwandi.
Faktor lain yang menyebabkan sepinya pendaftar lantaran adanya wacana di media massa terkait kewajiban bagi setiap pramugari seluruh maskapai yang memasuki daerah provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, oleh seorang Bupati.
" Tapi masyarakat peserta ini was-was, (termasuk) dampak ada bupati yang meminta penerbangan pramugari diberi jilbab," kata Irwandi.