Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Yamin, Pria Muslim yang Bekerja sebagai Penjaga Klenteng

Bagi Yamin, bekerja di tempat Ibadah ini tak masalah karena ia mengingat ada keluarga di kampung yang perlu biayai

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Cerita Yamin, Pria Muslim yang Bekerja sebagai Penjaga Klenteng
Tribunnews.com/Rina Ayu
Yamin (61) petugas kebersihan di Klenteng Hian Thian Siang Tee Bio, Jalan Gelora, Kelurahan Gelora, Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (16/2/2018). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Namanya Yamin (61), warga asli Jakarta keturunan Betawi China.

Pria bertubuh kurus ini kesehariannya di Klenteng Hian Thian Siang Tee Bio, klenteng yang berada di Jalan Gelora, Kelurahan Gelora, Palmerah Selatan, Jakarta Pusat.

Yamin merupakan petugas kebersihan yang bertanggung jawab memastikan ruangan di klenteng itu nyaman saat umat maupun pengunjung datang.

Dua tahun sudah ia bekerja. Ia petugas yang kebagian membersihkan bagian depan yaitu bagian utama tempat persembahayangan.

Baca: Suap Bupati Lampung Tengah Sudah Tercium KPK Sejak Awal Februari

Bahkan ia memilih tinggal di Klenteng bersama enam orang lain.

BERITA TERKAIT

Diketahui, Yamin adalah seorang Muslim, istrinya orang Indramayu dan memiliki dua orang anak.

"Saya orang sini asli (Palmerah Jakarta Pusat), rumah saya sudah dibongkar, dapat istri orang Indramayu. Jadi karyawan sini baru dua tahun," ujar Yamin, Jumat (16/2/2018).

Bagi Yamin, bekerja di tempat Ibadah ini tak masalah karena ia mengingat ada keluarga di kampung yang perlu biayai.

"Ya saya jalani saja ya, kan saya punya keturunan, saya ikutin lah namanya baiknya, apapun itu. Alhamdulillah yang harusnya ga boleh makan ya, jangan dimakan kan begitu aturannya saya harus begitu," ujar Yamin.

Ia menerima gaji setiap bulannya Rp 1,2 juta. Meski tak mencukupi kehidupannya apa yang ia lakukan adalah pengabdian.

"Digaji 1,2 juta untuk membersihkan keseluruhan. (gaji) Jauh benar ini 90 persen pengabdian. Dibilang enteng, gak mudah, ngurusin begini gak gampang," ucap Pria yang semalam bertugas hingga pukul 04.30 WIB.

Yamin menyadari pekerjaannya bukan perkara mudah, usianya kini tak muda lagi, yang penting bagi Yamin, ia masih bisa memberikan nafkah.

Tak jarang, Yamin menerima sumbangan umat yang telah usai beribadah.

Ia berprinsip untuk tak meminta dan menerima jika diberi.

"Tapi saya sudah cuma bagaimana ya, kalau kebutuhan saya kalau umat baru sembahyang mungkin ada sumbangan (buat saya), itu saja kelebihanya," kata Yamin.

"Ya kalau di sini enggak ada umat. Dibilang mengharapkan ya diharapkan, ya (saya) terima, yang penting tidak meminta," lanjut Yamin.

Baca: Susuri Gang Kancil, Jokowi Hadiri Resepsi Pernikahan Anak Mantan Sopirnya

Sebelum pekerja di Klenteng, Yamin menyebutkan selama ini dirinya bekerja serabutan.

Kini pekerjaan di Klenteng baginya adalah pekerjaan sampai akhir umurnya.

"Ssbelumnya serabutan, ini kerjaan akhir umur, jadi saya di tempat ibadah saja, fisik saya sudah tak kuat," kata Yamin.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas