Tiba di Jepang, JK Siap Terima Gelar Doktor Kehormatan dari Kampus Hiroshima
Selain menerima gelar doktor kehormatan di Universitas Hiroshima, JK juga akan memberi kuliah umum di universitas tersebut.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, OSAKA -- Wakil Presiden RI Jusuf Kalla tiba di Osaka Jepang dan siap menerima gelar doktor kehormatan dari Universitas Hiroshima di bidang perdamaian dan pembangunan.
JK tiba di Osaka ditemani oleh Ibu Wakil Presiden Mufidah Kalla beserta rombongan setelah menempuh pernerbangan selama enam jam empat puluh menit.
Setibanya di Bandar Udara Internasional Kansai, Osaka, Wapres beserta rombongan disambut oleh Duta Besar LBBP RI di Tokyo Arifin Tasrif dan Duta Besar untuk wilayah Kansai Kazuhide Ishikawa.
Rencananya di Osaka, Wakil Presiden ( Wapres) Jusuf Kalla akan bertemu dengan Gubernur Osaka Ichro Matsui, Kankeiren, Deputy President Bank Of Tokyo Mitsubishi UFJ Eiichi Yoahikawa, Kubota, dan AEON, serta Mantan Dubes Jepang Yutaka Ilmura di ruang Apollon.
Jusuf Kalla dijadwalkan akan menerima gelar kehormatan itu pada Rabu (20/2/2018) esok.
JK bertolak menuju Kota Hiroshima melalui jalur darat menggunakan kereta api cepat Shinkansen.
"Gelar ini akan menjadi gelar doktor kehormatan (honoris causa) ke-11 yang diterima Wapres dari berbagai universitas terkemuka di dalam maupun luar negeri," jelas Juru bicara Wapres JK, Husain Abdullah dalam keterangan tertulisnya.
Baca: World Premiere Model Baru Suzuki Bakal Dihelat di Indonesia
Selain menerima gelar doktor kehormatan di Universitas Hiroshima, JK juga akan memberi kuliah umum di universitas tersebut.
Sebelumnya, JK telah mendapat gelar doktor kehormatan dari Universitas Malaya, Malaysia (2007), Universitas Soka, Jepang (2009), Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung (2011), Universitas Hasanuddin, Makassar (2011), dan Universitas Brawijaya, Malang (2011).
Gelar serupa juga diperoleh dari Universitas Indonesia, Depok (2013), Universitas Syiah Kuala, Aceh (2015), Universitas Andalas, Padang (2016), dan Universitas Islam Negeri Alauddin, Makassar (2018).