Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

90 Titik Panas Ditemukan Di Indonesia Dalam 24 Jam Terakhir

Sejauh ini menurutnya, BNPB masih menyiapkan dukungan pesawat untuk hujan buatan dan helikopter water bombing

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in 90 Titik Panas Ditemukan Di Indonesia Dalam 24 Jam Terakhir
Dokumentasi BNPB
Asap tebal yang mengepul menandakan adanya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) (Dok. BNPB) 

"Gubernur menetapkan status siaga darurat karhutla berdasarkan pertimbangan telah ditetapkannya beberapa kabupaten/kota di wilayahnya yang menetapkan siaga darurat karhutla, adanya peningkatan jumlah titik panas (hotspot), masukan dari BPBD dan pengalaman pengananan karhutla sebelumnya," jelas Sutopo.

Dengan pemberlakuan siaga darurat maka, menurutnya, ada kemudahan akses dalam penanganan karhutla, baik pengerahan personil, komando, logistik, anggaran dan dukungan dari pemerintah pusat.

"Jalur komando penanganan lebih mudah koordinasinya," jelas Sutopo.

Apalagi imbuhnya, daerah- daerah yang berada di sekitar garis khatulistiwa saat ini memasuki musim kemarau periode pertama seperti Riau, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah yang memiliki pola hujan ekuatorial.

Kemudian antara pertengahan Januari hingga Maret kemarau pertama. Lalu Maret-Mei masuk musim penghujan dan selanjutnya Juni-September kemarau kedua yang lebih kering.

Karhutla umumnya meningkat pada periode kedua musim kemarau ini.

"Ini sesuai pola hujan ekuatorial dicirikan oleh tipe curah hujan dengan bentuk bimodial (dua puncak hujan) yang biasanya terjadi sekitar bulan Maret dan Oktober atau pada saat terjadi ekinoks," jelasnya.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas