Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Novel Baswedan Diperbolehkan Rawat Jalan di Indonesia

Setelah pemeriksaan tersebut, tim dokter akhirnya mempersilakan Novel untuk menjalani rawat jalan di tanah air

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Novel Baswedan Diperbolehkan Rawat Jalan di Indonesia
Istimewa
Novel Baswedan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan telah menjalani serangkaian perawatan mata di Singapura. Novel pun sudah bisa kembali ke tanah air.

Namun, Kabiro Humas KPK, Febri Diansyah, Novel harus melewati proses pemeriksaan terhadap jahitan mata kirinya yang terkena siraman air keras.

Setelah pemeriksaan tersebut, tim dokter akhirnya mempersilakan Novel untuk menjalani rawat jalan di tanah air.

"Menurut dokter kondisinya baik, proses rawat jalan masih bisa dilakukan di Jakarta dan rencana kepulangan sedang diurus oleh tim KPK saat ini," ujar Febri kepada wartawan di Gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Rabu (21/2/2018).

Febri berharap proses rawat jalan Novel di Indonesia dapat berjalan lancar. Sehingga Novel bisa kembali bekerja sebagai penyidik.

"Kami berharap perbaikan-perbaikan akan terjadi dan kondisi disini juga cukup kondusif untuk membantu proses penyembuhan dan pemulihan dari Novel," tutur Febri.

Berita Rekomendasi

Seperti diketahui, Novel baru saja menjalani operasi tambahan untuk penyembuhan mata kirinya.

Operasi tambahan pada mata kiri Novel dilakukan karena setelah dilakukan pemeriksaan dan konsultasi antara dokter ahli Singapura dan Inggris, terdapat kondisi belum maksimalnya pertumbuhan selaput mata kiri bagian tengah.

Novel telah menjalani sejumlah perawatan untuk mengembalikan penglihatannya di Singapura sejak setahun terakhir.

Hingga saat ini, belum ada kejelasan dari siapa pelaku yang menyiram air keras ke mata Novel tersebut.

Meski diketahui sejauh ini sejumlah saksi telah diperiksa oleh aparat kepolisian demi menemukan motif dan siapa dalang dibalik pelaku teror tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas