Pemasangan Bentang Tengah Jembatan Holtekamp Butuh Uji Coba Sinkronisasi Pengangkatan
Arie Setiadi Moerwanto mengatakan pemasangan bentang tengah Jembatan Holtekamp masih membutuhkan sinkronisasi.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Arie Setiadi Moerwanto mengatakan pemasangan bentang tengah Jembatan Holtekamp masih membutuhkan sinkronisasi.
Hal itu diungkapkan Arie usai menghadiri acara Lifting Center Span 1 Jembatan Holtekamp di Jayapura pada Rabu (21/2/2018).
"Tadi anggota Komisi Keamanan Jembatan Panjang dan Terowongan Jalan (KKJPTJ) masih harus dilakukan uji coba synchronizing lifting (sinkronisasi pengangkatan)," kata Arie.
Ia meminta agar seluruh pekerja dan hadirin yang ada dalam acara tersebut tidak kecewa jika prosesnya terpaksa harus diulang dari awal.
"Jadi jangan kecewa nanti pas synchronizing, anggota bilang abort, harus diulang dari awal lagi semua prosesnya," kata Arie.
Menurutnya, hal tersebut merupakan prosedur yang harus dilakukan. Meski begitu, menurutnya bukan berarti project tersebut batal sama sekali.
"Tapi ini adalah prosedur yang harus dilakukan dan itu harus lolos semuanya. Nggak berarti semuanya batal, tapi harus diset up lagi dan lain-lainnya," kata Arie.
Baca: Tas Branded Disita KPK, Saat Sidang Rita Masih Kenakan Perhiasan
Sebelumnya, Sinkronisasi pemasangan bentang tengah pertama tersebut telah melalui tahapan-tahapan evaluasi terlebih dahulu.
Ia menerangkan bahwa tahapan pertama adalah mengenai desain jembatan tersebut.
Arie dan pihak terkait tetap harus mencocokan barang yang ada dengan desain tersebut meskipun sudah mendapatkan persetujuan dari Komisi Keamanan Jembatan Panjang dan Terowongan Jalan (KKJPTJ).
Ia melanjutkan, setelah pengecekan, pengukuran dan lainnya tahapan selanjutnya adalah pemeriksaan proposal terkait pemasangan, metode pemasangan dan evaluasi.
"Berikutnya adalah proposal. Dari cara masangnya gimana sih, metodenya disepakati dicek, semuanya mempertahankan dan dievaluasi oleh KKJPTJ," ungkap Arie.
Setelah tahapan itu selesai, maka tahapan berikutnya adalah memeriksa keselamatan kerja dalam proyek tersebut hingga mendapat persetujuan dari perwakilan Komisi Keselamatan Konstruksi (K3).
"Terus kita sepakati keselamatan kerjanya seperti apa. Nah ini yang nge-prove sekarang Komisi Keselamatan Konstruksi (K3). Pak Kabalitbang mewakili Ketua K3 menyetujui langkah-langkah tersebut sehingga kita naikan," ungkap Arie.