Ratusan Orang Sambut Kepulangan Novel di Gedung KPK
Pimpinan dan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) serta ratusan pegiat antikorupsi berencana menyambut kepulangan penyidik
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pimpinan dan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) serta ratusan pegiat antikorupsi berencana menyambut kepulangan penyidik Novel Baswedan, di Gedung KPK, Jakarta, pada Kamis (22/2/2018) siang ini.
Seorang pimpinan KPK di antaranya diutus untuk menjemput Novel di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten, pasca-menjalani sejumlah rangkaian operasi mata selama sepuluh bulan di rumah sakit di Singapura.
"Besok pimpinan dan pegawai akan menyambut kepulangan Novel di kantor KPK. Salah satu pimpinan juga akan menjemput ke Bandara," ujar Kabiro Humas KPK, Febri Diansyah, Jakarta, Rabu (21/2).
Febri mengatakan, hasil pemeriksaan tim dokter di Singapura menujukan kondisi mata Novel membaik meski sempat terjadi pembengkakan pada mata kirinya pasca-operasi tambahan di rumah sakit di Singapura pada 12 Februari 2018. Dan diharapkan kondisi mata Novel membaik menjelang kembali ke Indonesia.
Menurutnya, operasi tambahan pada mata Novel pada 12 Februari kemarin dilakukan karena tim dokter ahli Singapura dan Inggris melihat belum maksimalnya pertumbuhan selaput mata kiri bagian tengahnya pasca-operasi pertama.
Dan tim dokter yang menangani mengizinkan Novel pulang ke Indonesia dan menjalani rawat jalan karena hasil operasi tambahan menunjukan adanya kemajuan pada selaput matanya.
Meski begitu, Novel dijadwalkan kembali menjalani operasi tahap kedua terhadap mata kirinya pada April 2018 mendatang.
Menurut Febri, kembalinya Novel Baswedan ke tanah air merupakan momentum untuk meningkatkan pemberantasan korupsi di Indonesia.
Apalagi, Novel sebagai korban teror berkomitmen dirinya tidak akan mengendur dalam melaksanakan tugas pemberantasan korupsi.
Dan Novel berencana menyampaikan komitmen tersebut kepada pegawai dan penyidik KPK serta pegiat anti-korupsi pada acara penyambutan kepulangan dirinya.
"Novel juga ingin menyampaikan kepada seluruh pihak teman yang ada pada garis pemberantasan korupsi bahwa kita tidak boleh berhenti atau melambat dalam pemberantasan korupsi meskipun ada serangan seperti itu," ujar Febri.
Sementara itu, ratusan pegiat dan pendukung anti-korupsi juga berencana berkumpul di Gedung KPK, Jakarta, pada siang ini.
Mereka juga akan menyambut kedatangan penyidik senior lembaga anti-rasuah, Novel Baswedan, pasca-sepuluh bulan menjalani sejumlah rangkaian operasi mata di rumah sakit di Singapura.
Mereka akan mengenakan dress code pakaian warna putih. Selain bertemu Novel, mereka juga akan menyuarakan dukungan pengungkapan kasus penyerangan terhadap Novel. Mereka juga akan menggelar doa bersama untuk kesehatan penyidik senior tersebut sehingga bisa kembali berkumpul bersama keluarga dan bertugas kembali di KPK.
Beberapa mantan pimpinan KPK yang juga mantan atasan Novel akan hadir dalam acara penyambutan kembalinya Kepala Satgas penyidikan kasus korupsi e-KTP itu.
"Insya Allah besok saya akan datang untuk memberi support dan semangat untuk Novel agar tetap tegar dan tidak gentar menghadapi teror," ujar mantan Ketua KPK, Abraham Samad, kepada Tribun, melalui pesan singkat kepada Tribun, Rabu (21/2) malam.
Abraham mengenal Novel sejak memimpin KPK hingga saat ini menjadi pegiat anti-korupsi. Ia menilai Novel sebagai sosok penyidik yang mempunyai dedikasi yang kuat dan pantang menyerah atas rintangan apapun dalam melaksanakan tugasnya.
Ia meyakini Novel bisa langsung bangkit dalam melaksanakan tugas pemberantasan kasus megakorupsi kendati mengalami teror dari pihak luar.
Menurut Abraham, masih berkeliarannya pelaku dan belum terungkapnya motif penyerangan air keras yang menimpa Novel menjadi catatan buruk dalam penegakan hukum. Hal itu juga bisa membahayakan penyidik dan pegawai KPK lainnya.
"Kalau kasusnya enggak terungkap, maka bisa terjadi lagi kasus teror fisik yang menimpa pegawai KPK lainnya," ujarnya.